Suara.com - Duh, Cara Penyimpanan yang Salah Bikin Kualitas Ikan Menurun
Pemerintah sedang menggalakkan pentingnya mengonsumsi ikan untuk kecukupan nutrisi sehari-hari. Namun sayangnya proses penangkapan hingga penyimpanan ikan memainkan peranan besar dalam menjaga kualitas ikan dari segi rasa maupun nutrisi.
Salah dalam penyimpanan, maka bukan tidak mungkin ikan yang kita beli sudah tak layak dikonsumsi.
Disampaikan Ir Hasanuddin Yasni selaku Ketua Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia, ikan olahan yang disimpan dalam suhu 13-17 derajat celcius berpotensi tercemar mikroba sebanyak 400-460 CFU/G. Sementara pada suhu kamar 27-30 derajat celcius, mikroba berkoloni hingga 1400-1700 CFU/G.
"Ikan harus didinginkan segera setelah ditangkap di laut atau dipanen di tambak. Karena jika dalam 4 jam setelah ditangkap tidak cepat diturunkan suhunya, akan terjadi perubahan fisik, terjadi perkembangan bakteri," ujar Hasanuddin Yasni, Ketua Umum ARPI dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Selasa (5/3/2019).
Yasni mengatakan jika ikan berbau tengik, berlendir, lembek karena terjadi perubahan mikrobiologis. Itu sebabnya penting penggunaan cold storage untuk menjaga kualitas ikan.
Namun ketersediaan listrik harus dipastikan sehingga penggunaan cold storage dalam menyimpan ikan hasil tangkapan nelayan bisa maksimal dalam menjaga kualitas.
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN, I Made Suprateka menerangkan sejumlah inisiatif PLN mendukung penyediaan listrik untuk cold storage.
"Pada 18 Mei 2018, PLN menyediakan listrik untuk floating cold storage pertama di Indonesia milik PT Perikanan Nusantara (persero) di Pelabuhan Untia, Makassar, Sulawesi Selatan. Pasokan listrik ke cold storage terapung ini merupakan pertama kalinya di Indonesia," imbuh Made.
Baca Juga: 5 Sweater Jutaan Rupiah Milik Syahrini, Modis Banget!
Sebelumnya pada Juni 2017 PLN bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, memenuhi kebutuhan tenaga listrik di setiap lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT). Dalam kerja sama itu, PLN menyediakan listrik di 12 pulau kecil serta kawasan perbatasan yang meliputi Natuna, Saumlaki, Merauke, Mentawai, Nunukan, Talaud, Morotai, Biak Numfor, Mimika, Rote Ndao, Sumba Timur dan Sabang.
"Proyek ini juga digunakan untuk pengoperasian cold storage, tempat singgah nelayan, pabrik es, sumur, gudang rumput laut hingga tambak serba guna," papar Made.
Dibandingkan dengan menggunakan genset, penggunaan listrik PLN dapat memberi nilai ekonomis, produk perikanan lebih tahan lama sehingga dapat diolah menjadi fillet, nugget, dan bakso udang/ikan. Keuntungannya, selain pasokan listrik yang lebih terjamin, penghematan biayanya juga besar. Yasni menyebut, penghematan penggunaan listrik PLN untuk cold storage mencapai dua kali lipat.
"Perbandingan penghematan antara menggunakan listrik PLN untuk cold storage dengan genset itu 1 banding 2. Jadi sekitar 2 kali lipat biaya menggunakan genset untuk cold storage dibanding dengan listrik PLN," urainya.
Tumiran, pakar ketenagalistrikan dari Universitas Gadjah Mada, mengatakan fasilitas cold storage harus dibangun di Indonesia bagian timur karena di sana pusat penghasil ikan.
"Tapi masalahnya listrik belum merata. Karena itu harus didorong listrik bertumbuh di sana. Kalau bertenaga batubara sulit, karena distribusinya tak cocok, terlalu jauh. Maka listrik dari biomassa bisa menjadi prioritas," tandas Tumiran.
Berita Terkait
-
Video Penyelamatan Nelayan, Seminggu di Tengah Laut Sendirian
-
Kebakaran Kapal Nelayan, Warung Kelontong di Muara Baru Sepi Pembeli
-
Nelayan Rugi Besar, Biasa Bergaji Rp 6 Juta, Sekarang Rp 1 Juta Sebulan
-
Restoran Seafood di Malaysia Dikecam Usai Matikan Ikan dengan Dibanting
-
Restoran Ini Tuai Kecaman Karena Bunuh Ikan dengan Cara Kejam
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Menjelang 2026, Ini Ulasan Tren Hunian, Ruang Kerja, dan Wellness di Asia
-
Tren Kota Modern di Asia: Mulai dari Bangunan, Teknologi, hingga Gaya Hidup
-
4 Sepatu Lokal Mirip Samba yang Stylish dan Terjangkau Mulai Rp200 Ribuan
-
Katalog Promo Tebus Murah Alfamart Mulai Rp5 Ribu, Cek sebelum Berakhir!
-
6 Cushion dengan Hasil Akhir Velvet Matte untuk Tampilan Halus seperti Beludru
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
-
Daftar Promo Makanan Spesial Akhir Tahun 2025, Hidangan Jepang hingga Kopi Kekinian
-
5 Rekomendasi Sheet Mask Kolagen untuk Samarkan Penuaan Usia 40 Tahun
-
4 Sepatu Lokal untuk Futsal dan Minisoccer yang Lebih Murah dari Adidas
-
Ide Hadiah Tukar Kado untuk Rekan Kerja di Kantor yang Pasti Disukai