Suara.com - Puasa sebentar lagi. Pastikan Anda menjalani ibadah puasa dengan tenang berkat asupan makanan dengan indeks glikemik rendah, khususnya jika Anda menderita diabetes atau mengalami masalah lambung.
Bulan Ramadan selama ini identik dengan makanan dan minuman manis yang dikonsumsi saat buka puasa. Terlebih, masyarakat Indonesia sendiri sudah sangat familiar dengan budaya 'buka puasa dengan yang manis'. Tapi, apakah kebiasaan itu benar jika dilihat dari sisi kesehatan?
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Bhanu, Sp.PD, B.Med.Sc, buka puasa dengan makanan dan minuman manis tidak dilarang. Tapi, tentu harus banyak dilakukan penyesuaian.
"Untuk orang yang diabetes, harus cermat memilih makanan yang manis," kata Bhanu saat berbicara dalam satu acara di Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).
Di dunia medis, Bhanu menjelaskan mengenai adanya istilah indeks glikemik atau GI.
GI menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu jenis makanan, atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai tingkatan atau rangking pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah.
"Ada makanan yang ketika dikonsumsi manis, gula darah langsung naik. Tapi ada juga yang dikonsumsi, pelan-pelan naiknya. Jadi pilih makanan yang rendah GI," tambahnya.
Salah satu makanan rendah GI di antaranya adalah beras merah, kacang, roti, apel, dan berbagai jenis sayuran.
Ia melanjutkan, makanan tersebut sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes dan orang dengan masalah lambung saat berbuka dan sahur.
Baca Juga: Diabetes Membuat Kulit Pecah-Pecah dan Bersisik, Apa Sebabnya?
"Pada saat sahur, makanlah makanan yang rendah GI. Jadi makanan lebih lama di sana (lambung), lebih lama diserap pelan-pelan, jadi bertahan sampai buka, aman," tutup Bhanu. Jadi, para penderita diabetes dan masalah lambung, tak perlu khawatir lagi menjalankan ibadah puasa tahun ini, ya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Kenapa Gugatan Cerai Andre Taulany Berkali-kali Ditolak? Ngotot Ajukan untuk Keempat Kalinya
-
8 Rekomendasi Serum untuk 40 Tahun Ke Atas, Produk Anti Aging Terbaik
-
Gaji Asisten Bisnis KMP Hampir 4 Kali UMR Jogja, Kontraknya Berapa Lama?
-
Gaya Rieke Diah Pitaloka Tenteng Tas Branded Rp40 Juta, Pendapat Publik Terbelah: Bukan Soal Harga
-
Profil SMA Santo Yosef Solo yang Blak-Blakan Ungkap Ijazah Gibran
-
Wali Kota Prabumulih Lulusan Apa? Viral Copot Kepsek Gegara Tegur Anaknya
-
Kekayaan Erick Thohir di LHKPN: Punya 34 Properti dan Surat Berharga Rp1,7 Triliun
-
Siapa Saja 4 Istri Wali Kota Prabumulih Arlan? Ini Alasan Poligami
-
Program Magang Fresh Graduate 2025 Dibuka Oktober: Gaji UMP hingga Tips Lolos Seleksi
-
Pendidikan Cak Arlan: Wali Kota Prabumulih yang Punya 4 Istri, Kini Viral Copot Kepsek