Suara.com - Jelang Puasa Ramadan 2019, Ini Tips Puasa Bagi Pasien Jantung
Tak terasa dalam sebulan mendatang, umat Islam akan menyambut Puasa Ramadan 2019. Dalam menjalani ibadah ini, maka umat Islam harus menahan makan dan minum dari sahur hingga waktu berbuka atau sekitar 13 jam.
Meski sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa berpuasa mendatangkan manfaat kesehatan, lantas bagaimana untuk penderita penyakit kronis seperti gagal jantung, bolehkah mereka menjalan puasa Ramadan?
Disampaikan Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K), Guru besar FKUI yang juga merupakan ahli jantung dan pembuluh darah RS Columbia Asia Pulomas, penyakit jantung umumnya disebabkan oleh asupan makanan yang berlebihan.
Sehingga menurutnya dengan melakukan pola makan seperti saat puasa Ramadan justru bisa menguntungkan bagi pasien penyakit jantung.
"Kolesterol berlebihan, garam berlebihan, lemak berlebihan, stres berlebihan nah jadilah penyakit jantung. Jadi sekarang kalau aspek makanan diatur dengan puasa, secara umum baik. Puasa juga mengistirahatkan bayak organ tubuh terutama sistem pencernaan," ujar dr Yoga dalam temu media di Jakarta, baru-baru ini.
Dr Yoga mengatakan tentu saja ada hal-hal yang harus diperhatikan jika pasien gagal jantung ingin berpuasa.
Pertama kata dia, pasien harus mengurangi asupan cairan. Pasalnya konsumsi cairan yang berlebihan bisa membebani kerja jantung padahal jantung sudah dalam kondisi tidak berfungsi secara maksimal.
Baca Juga: Sambut Puasa Ramadan 2019, Ini Persiapan Agar Tetap Sehat
"Dikasi cairan banyak tambah parah. Kita sarankan hanya minum maksimal 1,5 liter per hari. Kalau berpuasa kan bagus karena sepanjang siang dia tidak ada intake tapi tentu tidak mengurangi intake bukan berarti nol intake. Harus tetap masuk cairan agar ginjal tidak terganggu," imbuhnya.
Hal lain yang harus diperhatikan pasien gagal jantung saat ingin berpuasa adalah mengatur ulang jadwal konsumsi obat. Umumnya kata dia penderita gagal jantung mengonsumsi obat-obatan satu kali dalam sehari.
Untuk itu perlu konsultasi lebih lanjut ke dokter, kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat selama berpuasa.
"Tergantung sifat obat, itu harus ditanyakan ke dokter apakah baik diberikan pada sahur atau saat buka. Misalnya kalau obat-obat yang akan menurunkan denyut supaya jantung tidak bekerja keras itu lebih baik diberikan saat sahur. Tetapi obat yang mengeluarkan cairan lebih baik diberikan saat sore hari. Kalau diberikan pagi sudah tidak ada intake nanti relatif dehidrasi," imbuhnya.
Prof Yoga menegaskan bahwa prinsipnya pasien penyakit jantung aman untuk berpuasa jika memenuhi kriteria yang dianjurkan dokter.
Nah, itulah tips puasa Ramadan 2019 bagi pasien jantung.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?