Suara.com - Memburu Hantu Bermodal Kamera Lensa Ala Ghost Photography Community
Hantu atau setan adalah konsep yang masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Beberapa orang percaya, beberapa lainnya merasa skeptis.
Lalu bagaimana jadinya bila suatu masyarakat berkumpul membentuk komunitas foto yang fokus mencari kebenaran keberadaan mereka?
Ya, di Depok, ada satu komunitas 'pemburu hantu' yang bernama Ghost Photography Community atau GPC.
Komunitas ini dibentuk di Depok, 15 Nopember 2013 oleh Mickey Oxcygentri. Saat berbincang dengan Suara.com, Mickey percaya bahwa hantu dalam hal ini makhluk jin, hidup berdampingan dengan manusia, namun dalam frekuensi yang berbeda.
"Mereka (hantu) hidup di suatu frekuensi, di mana spektrum warnanya tidak bisa dilihat mata manusia. Di bawah (spektrum warna) infra merah, tapi kamera bisa melihat," kata Mickey yang juga seorang Dosen kelas Fotografi di Universitas Singaperbangsa, Karawang.
Karena itu bila mode kamera dapat disejajarkan, maka kemungkinan wujud dari hantu dapat tertangkap lensa kamera akan lebih mungkin.
Mickey juga bicara bagaimana 'kamera' tak melulu menjadi modal utama saat melakukan perburuan. Hal lain yang diperlukan adalah 'rasa takut' untuk memancing emosi mahluk tersebut menampakkan diri.
"Hantu bisa menggerakkan benda itu berarti mereka memiliki emosi. Dan itu artinya hantu bisa berkomunikasi dengan manusia," tambahnya.
Baca Juga: Bukannya Takut, Warganet Malah Bully Penampakan Hantu Ini
Tapi Mickey dan rekan-rekan di komunitasnya juga percaya kalau wujud hantu merupakan bentukan dari sugesti manusia yang ketakutan.
Ia dan komunitasnya juga menentang keras praktik klenik yang kerap menjerumuskan orang-orang untuk menyekutukan Tuhan.
"GPC tidak meyakini ruh gentayang. Manusia mati itu urusan Tuhan. Hantu itu adalah mahluk jin yang mengubah wujud menyerupai sosok yang kita kenal," katanya.
Meski sangat berbau horor, Mickey meyakinkan bahwa apa yang ia dan rekan-rekannya lakukan adalah perpaduan antara ilmu pengetahuan yang dikorelasikan dengan ilmu agama.
Lalu, siapa saja anggota komunitas GPC?
Kata Mickey, anggota banyak datang dari rekan-rekan sesama fotografer aneka genre mulai dari modelling sampai street photography.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Wanita Anti Air yang Stylish dan Tahan Lama
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
-
4 Rekomendasi Lulur untuk Calon Pengantin Wanita, Kulit Cerah dan Wangi di Hari Bahagia
-
5 Body Lotion dengan Glutathione Terbaik untuk Mencerahkan Kulit Kusam
-
5 Weton Paling Hoki di Desember 2025 Menurut Primbon Jawa, Siap-siap Banjir Rezeki
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
4 Face Oil Anti-Aging untuk Usia 40-an, Atasi Tekstur Kulit dan Flek Hitam