Suara.com - Sebagai salah satu destinasi wisata dan situs warisan budaya UNESCO, Pulau Paskah di Chile telah lama menjadi favorit bagi para turis.
Meski begitu, layaknya destinasi wisata terkenal lainnya, Pulau Paskah juga terancam kerusakan akibat masalah overtourism.
Salah satu masalah yang kini tengah dihadapi Pulau Paskah dan diperkirakan akan mengundang banyak turis adalah tren foto "mengupil".
Dilansir dari laman CNN Travel, tren foto "mengupil" patung moai ini merupakan hal yang baru di kalangan turis.
Layaknya orang-orang yang berfoto seolah sedang memegang piramida Giza atau menopang menara miring Pisa, tren foto ini dilakukan turis dengan cara berpose seolah-olah sedang membersihkan hidung moai.
Walau sepintas terlihat tidak merugikan, arkeolog Jo Anne Van Tilburg khawatir jika tren foto ini akan mengundang lebih banyak turis untuk datang dan bersikap "nyeleneh".
Jo Anne Van Tilburg sendiri bekerja untuk mengedukasi para turis di Pulau Paskah agar dapat bersikap sopan dan bertanggung jawab.
"Karena fotografi menyebar ke mana-mana, orang-orang akan mengambil gambar yang sama berulang kali. Begitu satu orang berpose membersihkan hidung moai, akan ada ribuan orang lain yang melakukannya," kata Van Tilburg.
"Tidak ada yang kreatif atau menarik atau lucu dari itu," tambahnya.
Baca Juga: Overtourism di Crawley Edge Boat Shed, Perth Bangun Toilet Harga Miliaran
Diketahui, jumlah pengunjung ke Pulau Paskah sendiri memang sudah mengalami peningkatan drastis. Di tahun 1980, wisatawan yang datang ke Rapa Nui National Park hanya berjumlah 2.000-5.000 per tahunnya.
Namun, saat ini, ada sekitar 100.000 wisatawan yang datang per tahunnya. Di sisi lain, jumlah penduduk di Pulau Paskah hanya sekitar 5.000 saja.
Belum lagi, pada tahun 2008 silam, seorang turis Finlandia sempat datang ke Pulau Paskah dan mencuri bagian dari telinga patung moai.
Tidak heran, banyak arkeolog yang cemas jika tren terbaru ini membuat banyak turis tidak sopan datang berkunjung.
Meski begitu, Van Tilburg juga menambahkan bahwa turis sebenarnya bisa melakukan sedikit persiapan untuk lebih menghormati Pulau Paskah.
"Baca dan persiapkan. Jika kau menunjukkan bahwa kau benar-benar tertarik, maka tour guide-mu akan memperlakukanmu dengan serius. Pastikan pertanyaanmu patut mendapat jawaban," jelasnya.
Berita Terkait
-
Gratis dan Gampang! Cara Ubah Foto Jadi Action Figure Super Realistis dengan AI
-
Hukum Foto Pakai Mukena, Bolehkah Menurut Islam?
-
Berpotensi Overtourism, Menparekraf Sandiaga Uno Himbau Infrastruktur Tidak Dibangun Secara Berlebihan di Labuan Bajo
-
Ikut Tren AI Yearbook Challenge, Paras Audy Item Banjir Pujian: Cantiknya Ga Luntur!
-
Cerita Moai, Patung Raksasa yang "Berjalan" di Pulau Paskah
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ramalan Shio Besok 22 Desember 2025, Siapa yang Paling Hoki di Awal Pekan?
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?