Suara.com - Maudy Ayunda Korban Beauty Bullying, Ketika Fisik Jadi Bahan Perundungan.
Perundungan daring atau cyber bullying atau merupakan salah satu dari empat jenis perundungan yang umum terjadi di masyarakat khususnya.
Perundungan daring, sejajar dengan jenis perundungan lain yaitu perundungan fisik, perundungan verbal dan perundungan relasi.
Menurut seorang psikolog klinis dari Brawijaya Healthcare, Nuran Abdat, M.Psi, perundungan dapat diartikan sebagai perilaku agresif, salah satunya dengan memberikan opini atau komentar yang membuat lawan bicara merasa terintimidasi, terhakimi dan membuatnya merasa tidak percaya diri.
Dalam hal ini, cyber bullying atau perundungan daring biasanya terjadi di ranah media sosial.
Tapi tahu kah Anda, ada jenis perundungan daring yang umumnya dilakukan oleh perempuan? Dan itu diberi nama sebagai Beauty Bullying.
Apa itu Beauty Bullying?
Pada dasarnya, beauty bullying hampir sama dengan perundungan dengan melontarkan komentar bernada merendahkan citra diri seseorang.
Bentuknya bisa bermacam mulai dari mengomentari fisik, cara berpakaian, sampai cara ber-makeup seseorang.
Baca Juga: Maudy Ayunda Tampil Modis Liburan ke Jepang Bareng Keluarga dan Pacar
Kata Nuran, beauty bullying lebih sering dilakukan oleh perempuan. Lalu, apa sebabnya?
Ia menjelaskan salah satu faktor utama mengapa perempuan lebih sering 'menghina' perempuan lain di media sosial adalah masih kentalnya budaya patriarki bahkan pada perempuan itu sendiri.
"Masuk ke ranah patriarki, perempuan dikenal tidak biasa didik dengan pemahaman kompetensi. Perempuan biasa menilai diri dari target luar, seperti penampilan dan kecantikan yang kemudian menimbulkan adanya kompetisi negatif untuk menjadi yang terbaik," kata Nuran dalam acara konferensi pers bertajuk #StopBeautyBullying di Jakarta, Senin, (29/7/2019).
Selain itu, Nuran juga menyinggung 'kodrat' perempuan yang secara alami, dianggap lebih banyak mengeluarkan kata (berbicara) dibanding laki-laki.
"Rata-rata perempuan mengeluar 2000 kata perhari. Jika tidak ada ruang mengeluarkan kata-kata yang tepat, media sosial dapat menjadi ruang untuk mengkritik."
Bisa Menimpa Siapa Saja
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Nasib Eko Patrio usai Rumah Rp150 Miliarnya Dijarah: Semua Barang Raib, Kini Tinggal di Kontrakan
-
5 Bedak yang Bikin Glowing untuk Kulit Kering, Selamat Tinggal Wajah Kusam
-
Naik 15 Kg saat Hamil, Apa Itu Prosedur Mommy Makeover yang Dijalani Erika Carlina?
-
Masuk Bursa Calon Kapolri, Apa Jabatan Dedi Prasetyo sebelum Jadi Wakapolri?
-
Mengintip Kekayaan Komjen Dedi Prasetyo, Calon Kuat Pengganti Kapolri Listyo Sigit?
-
Berapa Alokasi Kebutuhan PPPK Paruh Waktu? Ini Kuota, Syarat, dan Gajinya
-
7 Rekomendasi Sepatu Kanvas Lokal untuk Wanita: Harga Murah, Model Stylish
-
Tak Perlu ke Studio, Ini Cara Edit Pas Foto Pakai AI Tanpa Aplikasi
-
Rekam Jejak Karier Komjen Suyudi Ario Seto, Kepala BNN Bakal Gantikan Kapolri Listyo Sigit?
-
Kapan PPPK Paruh Waktu Diangkat? Ini Jadwal, Gaji, dan Syarat Daftar