Suara.com - Penyandang disabilitas banyak dianggap sebagai kaum marjinal atau terpinggirkan, sehingga taraf hidupnya terbelakang. Kabar gembiranya, Avrist assurance, perusahaan asuransi jiwa, meluncurkan program Avrist Warrior Woman yang merangkul kaum disablitas.
Bekerjasama dengan Yayasan Visi Maha Karya dan International Women's Federation of Commerce and Industry Indonesia (IWFCI), Avrist Assurance akan menyeleksi 20 perempuan penyandang tunadaksa, ibu dari penyandang tunadaksa, dan anak yatim piatu, yang nantinya akan menerima hibah modal sebesar Rp 80 juta untuk menjadi wirausaha.
"Kami memiliki visi dimana Avrist Warrior Woman dapat membangun jaringan sosial kuat dan turut menyumbang pada gerakan nasional dengan menjembatani munculnya pemimpin perempuan yang dapat berkontribusi bagi kesejahteraan keluarga dan pembangunan perekonomian Indonesia," ujar Presiden Direktur PT Avrist Assurance, Anna Leonita di Penang Bistro, Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2019)
Dari seluruh total modal maka nantinya peserta terpilih akan mendapat kucuran dana masing-masing Rp4 juta. Selain itu, mereka akan mendapatkan pelatihan selama 3 bulan, sejak bulan September hingga Oktober 2019.
Peserta nantinya akan mempresentasikan rencana usahanya kepada mentor dan pembina, sebelum akhirnya terpilih menjadi satu dari 20 orang dengan ide usaha terbaik. Ini adalah program periode pertama, jika hasilnya memuaskan maka tidak menutup kemungkinan Avrist menjadikan program ini sebagai program rutin setiap tahunnya.
"Kami mengambil peran sebagai fasilitator dalam merancang program CSR berupa pelatihan kewirausahaan dan perancangan skema pemberian modal hibah kepada peserta. Kurikulum lokakarya yang tepat telah kami susun bersama mentor dan tenaga pengajar terpilih," imbuh Sekretaris Jenderal IWFCI, Marisa Ardani
Program ini dibuat agar mereka yang sering termarjinalkan mampu berkembang secara mandiri, membuat peluang usaha sendiri, bahkan hingga membuat lapangan pekerjaan nantinya. Fokus program ini bagi mereka yang bukan karyawan dan banyak berdiam diri di rumah karena kesulitan akses, baik materi, maupun mobilitas sebagai tunadaksa atau memiliki anak tunadaksa.
Tidak ada batasan umur untuk mengikuti program ini, cukup syarat sebagai perempuan dan masuk golongan ibu dari anak tuna, perempuan penyandang tunadaksa, dan anak perempuan yatim piatu.
Baca Juga: Tinjau Revonasi Masjid Istiqlal, Wapres JK Yakini Bakal Ramah Disabilitas
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Semesta Lagi Romantis, Ini 6 Shio dengan Asmara Paling Bersinar pada 21 November 2025
-
Terpopuler: Breaking News Pelatih Timnas Indonesia hingga Jokowi Melemah
-
Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu: Praktis, Kenyang Lebih Lama
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan