- SMA Unggulan Rushd meraih medali perunggu di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) melalui riset biolarvasida berbahan limbah dapur.
- Prestasi ini menunjukkan bahwa inovasi sains dapat lahir dari sekolah baru dengan pembinaan akademik yang terstruktur dan modern.
- Dengan visi mencetak changemakers, Rushd terus membangun kultur riset yang relevan dan berdampak bagi masyarakat.
Suara.com - Teknologi dan inovasi kini bukan hanya milik kampus dan laboratorium besar, karena siswi SMA pun mulai jadi pemain penting dalam riset ilmiah.
Salah satunya datang dari SMA Unggulan Rushd, sekolah baru di Sragen, Jawa Tengah, yang baru berdiri kurang dari tiga tahun namun sudah mencatat prestasi nasional.
Di kancah Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025, dua siswinya, Najmakayla Shafaa Ditia Raharjo dan Arshallina Azka Rahmadi, sukses meraih medali perunggu dengan penelitian yang mengubah limbah dapur menjadi solusi kesehatan lingkungan.
Karya tersebut memanfaatkan kulit jeruk manis (Citrus sinensis) dan kulit pisang tanduk (Musa paradisiaca) sebagai bahan utama tablet efervesen biolarvasida.
Ketika dilarutkan pada genangan air, lokasi yang rawan menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk, tablet ini terbukti efektif menekan populasi Aedes aegypti, penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pendekatan ramah lingkungan ini menunjukkan bahwa riset sains modern bisa dimulai dari isu sehari-hari dan material yang sering dianggap sampah.
“Biolarvasida ini berasal dari ekstrak tumbuhan yang secara alami bisa membunuh larva nyamuk. Kami ingin solusi ini bukan hanya inovatif secara teori, tapi juga aplikatif dan murah diterapkan di masyarakat,” ujar Najmakayla.
Menariknya, pencapaian ini hadir di usia sekolah yang masih sangat muda, baru menjelang tahun ketiga berdiri. Di kompetisi OPSI tahun ini hanya tiga sekolah yang berhasil meraih penghargaan dari ratusan peserta di seluruh Indonesia, membuat kemenangan Rushd terasa semakin spesial.
Menurut Kepala Sekolah SMA Unggulan Rushd, Eko Sugiyanto, prestasi siswanya bukan hasil keberuntungan, melainkan buah dari sistem pembinaan akademik yang dirancang sejak sekolah berdiri pada 2023.
Baca Juga: Riset: 85% Perusahaan Indonesia Belum Anggap AI Pendorong Utama Transformasi Digital
“Rangkaian prestasi ini bukanlah pencapaian instan,” ungkapnya.
“Kami membangun ekosistem pembinaan yang sistematis dan modern, dengan pendekatan personal agar setiap siswa bisa berkembang di literasi, riset ilmiah, maupun kompetisi sains,” katanya.
Pendekatan tersebut membentuk kultur akademik yang suportif namun ambisius—lingkungan yang mendorong siswa berani bereksplorasi, berpikir kritis, dan menghasilkan karya bermakna.
Selain prestasi ilmiah, kehadiran Rushd juga menjadi bagian dari gelombang baru sekolah unggulan independen yang menempatkan inovasi sebagai DNA.
Dirikan oleh Achmad Zaky, pendiri Bukalapak, sekolah ini ingin mencetak generasi yang adaptif dan siap bersaing di panggung nasional maupun global, meski usianya masih sangat muda di peta pendidikan Indonesia.
Prestasi di OPSI 2025 hanyalah salah satu langkah awal. Bila konsistensi inovasi dan ekosistem belajar ini terus dipertahankan, bukan mustahil Rushd menjadi salah satu poros baru lahirnya talenta riset dari daerah dan menjadi bukti bahwa sekolah muda pun bisa menjadi rumah para juara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow
-
5 Rekomendasi Body Lotion Mengandung AHA dan BHA untuk Memutihkan Kulit