Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menandatangani prasasti sebagai penanda diresmikannya kembali Gedung De Majestic, di Jalan Braga, Kota Bandung, Rabu (11/9/2019). Saat ini, Gedung De Majestic menjadi pusat seni dan budaya Jabar.
Gedung yang diarsiteki CPW Schoemaker itu mulai dibangun pada 1925. Satu tahun berikutnya, atau pada 31 Desember 1926, Gedung De Majestic kali pertama digunakan untuk memutar film perdana Indonesia berjudul Lutung Kasarung.
Kini atau 84 tahun berselang, gedung tersebut menjadi salah satu aset Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar dan berada di bawah pengelolaan PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Jaswita Jabar), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar.
Menurut Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat ini Gedung De Majestic menjadi pusat seni dan budaya Jabar. Dia pun berharap akan ada banyak kegiatan seni dan budaya di gedung yang masuk dalam cagar budaya tersebut.
"Di era baru, lima tahun ke depan, kita sudah putuskan (De Majestic) menjadi pusat seni dan budaya. Tiap hari, tiap malam diharapkan selalu ada pertunjukan dengan perbedaan genre. Ada musik, tari, sastra, film, dan macam-macam," katanya.
Emil berpesan kepada PT Jaswita Jabar agar bisa melahirkan berbagai inovasi dalam pengelolaan De Majestic, sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi daerah.
"Saya titipkan, agar ini (De Majestic) penuh dengan inovasi-inovasi, sambil juga bisa mendapatkan income," ucapnya.
"PT Jaswita ini dibangun untuk memastikan industri pariwisata Jawa Barat bisa dikerjakan sebagai perintis-perintis, asetnya banyak sekali. Saya optimistis akan membuahkan hasil sebagai salah satu BUMD yang profitable," imbuhnya.
De Majestic merupakan bangunan cagar budaya kelas A. Artinya, gedung tersebut ini sangat dilindungi, sehingga apabila akan direnovasi atau ada perubahan dari sisi arsitektur bangunannya, harus lebih dulu berkonsultasi dengan tim cagar budaya.
Baca Juga: Ini Tiga Teori Ridwan Kamil untuk Pengentasan Kemiskinan di Jabar
"De Majestic termasuk bangunan kelas A, jadi bangunan sangat dilindungi. Tentunya kalau ada perubahan-perubahan harus diskusi dengan tim cagar budaya, agar suasana bangunan kolonialnya masih tetap terjaga," kata Emil.
Sementara itu, Direkrur Utama PT Jaswita Jabar, Deni Nurdyana Hadimin dalam sambutannya menuturkan, masyarakat Jabar harus bangga memiliki bangunan bersejarah seperti gedung De Majestic.
"Sebagai orang Jawa Barat, kita harus bangga dengan keberadaan gedung ini dan Insyaallah, akan difungsikan menjadi pusat seni dan budaya Jawa Barat," ucap Deni.
Berangkat dari kekhawatiran para turis asing dan lokal yang datang ke Jabar, khususnya Kota Bandung, yang sulit untuk mencari tempat pertunjukkan seni dan budaya, Deni berkomitmen untuk memanfaatkan gedung De Majestic sebaik mungkin.
Salah satunya dengan menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya, khususnya Sunda. Selain itu, akan ada tempat khusus untuk kriya khas Tanah Pasundan. Pihaknya akan bekerja sama dengan Dekranasda Jabar.
"Keberadaan heritage akan coba kita bangun, kita kembangkan untuk kegiatan seni dan budaya khususnya Sunda," kata Deni.
"Jadi bapak dan ibu, nanti setiap hari bisa melihat kegiatan rutin. Ada seni tari jaipong, angklung, terus akan kita isi dengan kegiatan seni dan budaya," tambahnya.
Berita Terkait
-
BJ Habibie Wafat, Gubernur Jabar : Kami Sangat Berduka
-
Gubernur Jabar : Pembangunan Kawasan Cirebon - Patimban - Kertajati Dimulai
-
Wagub Jabar : Sistem Syariah Layak Dikembangkan di Jawa Barat
-
LKPPD Jabar 2018, 20 Kabupaten dan Kota Masuk Zona Hijau
-
Pemerintahan Ridwan Kamil Fokus pada Transportasi Jabar Juara
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda