Suara.com - Desa Kedas Bali Majukan Ekonomi Masyarakat Lewat Pengolahan Sampah
Penanganan sampah menjadi tantangan di Indonesia seiring dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga dan kegiatan sektor bisnis.
Pada 2019, Indonesia menghasilkan 67 juta ton sampah, jumlah tersebut lebih tinggi dari rata-rata 64 juta ton per tahun dengan komposisi sampah organik 70 persen, sampah plastik yang sumber utamanya berasal dari kemasan makanan dan minuman, kemasan kemasan consumer goods, kantong belanja, dan pembungkus barang lainnya (20 persen), dan sampah industri lainnya seperti kaca, metal karet (10 persen).
Melihat dampak lingkungan dan sosial yang terjadi akibat sampah, pemerintah menargetkan untuk melakukan 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan pada 2025.
Namun saat ini kebijakan pengolahan sampah TPS3R yang dicanangkan oleh pemerintah masih mengalami kendala karena belum sepenuhnya menjalankan mekanisme pemilihan sampah sejak dari sumbernya dengan melibatkan semua pihak.
Untuk mendukung target penanganan sampah, pemerintah dan sektor swasta malui Asosiasi Kemasan dan Daur Ulang untuk Lingkungan Berkelanjutan di Indonesia, menginisiasi program Bali Bersih yang bertujuan membangun program komunitas berkelanjutan dalam rangka membantu lingkungan dan perkotaan mengatasi permasalahan sampah kemasan yang mereka hadapi melalui ekonomi sirkular.
"Inisiasi program desa Kedas Bali adalah proyek percontogan Bali Bersih bertujuan untuk mendemonstrasikan sistem daur ulang yang memiliki nilai ekonomi dari material yang disebut sampah menjadi sistem yang berkelanjutan namun bisa mendatangkan kesempatan ekonomi bagi komunitas," kata Sinta Kaniawati, Perwakilan PRAISE saat ditemui Suara.com, Kamis (12/9/2019).
Ia menambahkan program Bali Bersih di Desa Kedas bisa menjadi contoh intervensi untuk peningkatan dari TPS3R serta TPS di Indonesia dalam pengolahan sampah yang lebih baik. Program ini berhasil membuktikan bahwa pengolahan sampah akan berhasil dengan menggunakan sistem ekonomi sirkular, yakni ada keterlibatan stakeholder responsibility, perbuahan perilaku 3R yang mencapai edukasi berkelanjutan, serta kerterlibatan pemerintah.
I Gusti Made Gede selaku Ketua BPD Desa Sanur Kauh mengatakan, sebelum mengikuti program Desa Kedas, sistem TPS3R yang ada belum berjalan dengan baik.
Baca Juga: Kelly Tandiono Manfaatkan Daur Ulang Sampah Plastik untuk Fashion
"Operasional kami sangat terhambat dan secara ekonomi tidak stabil. Setelah ebam bulan program ini berjalan, saat ini semakin banyak warga yang memilah sampah dari rumah. TPS3R di Sanur Kauh telah secara konsistem mendatangkan keuntungan, bukan saja secara ekonomi namun juga memiliki sistem kerja yang baik dan para pekerja yang terlatih. Para pekerja kebersihan kini memiliki seragam, perlengkapan kerja, pelatihan softskill, serta gaji yang memadai," tutur I Gusti Made.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
Rahasia Kulit Sehat Terbongkar! Microbiome dan Skin Barrier Jadi Kunci Utama
-
Rambut Sehat Berkilau Tanpa ke Salon? Manfaat Keratin Spray Terungkap!
-
SKCK untuk PPPK Paruh Waktu: Isi Keterangan dan Ketentuan Sesuai Lamaran
-
Indonesia Design Week 2025: Kolaborasi Menarik Desainer Top Dunia dan UMKM Lokal!
-
6 Rekomendasi Parfum Aroma Melati yang Tahan Lama: Semerbak, Harga di Bawah Rp100 Ribu
-
1 Detik Sebelum Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PMO Koperasi Merah Putih Malam Ini
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Dapat THR dan Gaji ke-13? Ini Aturannya
-
6 Rekomendasi Moisturizer Glad2Glow untuk 50 Tahun ke Atas, Wajah Jadi Bercahaya
-
Cara Membedakan Sepatu New Balance 574 Ori dan KW agar Tidak Terkecoh