- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menunda peresmian RDMP Kilang Balikpapan karena menyesuaikan jadwal kedatangan Presiden Prabowo.
- Proyek RDMP Kilang Balikpapan senilai 3,1 miliar dolar AS ditargetkan rampung dan diresmikan Desember ini.
- Revitalisasi ini meningkatkan produksi minyak menjadi 360 ribu barel, memenuhi kebutuhan BBM nasional 22 hingga 25 persen.
Suara.com - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan penjelasan terkait penundaan peresmian Kilang Balikpapan usai direvitalisasi lewat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).
Sebagaimana dijadwalkannya sebelumnya, peresmian kilang yang berada di Kalimantan Timur itu harusnya digelar pada hari ini, Rabu 17 Desember 2025, dan dihadiri langsung Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil menyebut, penundaan dilakukan karena menyesuaikan dengan jadwal Presiden Prabowo.
"RDMP di Balikpapan pada prinsipnya semuanya sudah siap, namun kan kita harus menyesuaikan dengan jadwal bapak presiden. Kita ingin bapak presiden yang akan meresmikan," kata Bahlil kepada wartawan di Istana Kepresidenan yang dikutip pada Rabu (17/12/2025).
Bahlil menekankan tidak ada persoalan dalam proses pembangunannya. Dipastikannya peresmian akan tetap digelar pada Desember.
"Jadi kita tunggu itu saja, persoalannya cuma persoalan teknis bukan persoalan lain-lain. Kita tunggu saja dan Insya Allah bulan-bulan ini (Desember), kami usahakan bisa selesai," kata Bahlil.
Proyek RDMP Kilang Balikpapan mendapatkan dukungan pendanaan proyek sekitar 3,1 miliar dolar AS.
Lewat proyek RDMP, produksi minyak kilang disebut akan meningkat menjadi 360 ribu barel per hari dari sebelumnya 260 ribu barel.
Dengan peningkatan produksi itu, diproyeksikan Kilang Balikpapan dapat memenuhi 22 hingga 25 persen kebutuhan BBM nasional.
Baca Juga: Permintaan Melonjak, ESDM Pakai Jalur Udara Distribusi LPG ke Wilayah Terdampak Banjir
Selain peningkatan produksi, BBM yang dihasilkan juga akan mendukung pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor dengan peningkatan kualitas produk bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan dengan standar EURO V.
Kemudian Nelson Complexity Index Kilang Balikpapan ditargetkan meningkat dari 3,7 menjadi 8, sehingga mampu memaksimalkan pengolahan produk sisa atau bottom product.
Berita Terkait
-
Salah Prediksi, Bahlil Ungkap Biang Kerok Listrik di Aceh Belum Pulih Seluruhnya
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
Lewat Mandatori B50 dan RDMP Kilang Balikpapan, Bahlil Optimis Indonesia Surplus 4 juta Ton Solar!
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Wamen ESDM: Investasi Hilirasi Nikel Diproyeksikan Tembus USD 618 Miliar pada 2040
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
UMP 2026 Resmi Disahkan Prabowo, Ini Bedanya dengan Formula Upah Lama
-
Prabowo Teken PP, Begini Formula Kenaikan UMP 2026
-
Imbas Blokade Tanker Venezuela oleh AS, Harga Minyak Brent dan WTI Melonjak
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Rupiah Berbalik Menguat, Dolar Amerika Serikat Loyo Sentuh Level Rp16.667
-
Dompet Digital Jadi Senjata Utama Lawan Judi Online
-
IHSG Meroket di Level 8.700 Rabu Pagi, Saham SUPA ARA
-
Toba Pulp Lestari Buka Suara Soal Perintah Prabowo Lakukan Audit Total
-
Emas Hari Ini Turun Harga di Pegadaian, Galeri 24 Paling Murah
-
Bank Indonesia Diramal Tahan Suku Bunga di Akhir Tahun, Ini Faktornya