Suara.com - Suka berbelanja atau shopping kerap dipandang sebagai hal biasa, karena lumrah dilakukan banyak wanita. Namun menurut penelitian, perilaku pada level kecanduan belanja tidak boleh dianggap remeh.
Dilansir dari Metro, satu studi menunjukkan bahwa sebanyak 1 dari 20 orang di negara maju memiliki kecanduan belanja, tetapi jarang dianggap serius.
Para ahli sepakat bahwa orang-orang dengan kecanduan belanja merasa sulit untuk berhenti dan itu mengakibatkan bahaya, menunjukkan bahwa itu adalah jenis perilaku yang tidak disengaja dan destruktif.
Orang-orang dengan kondisi ini sering mencoba menyembunyikannya dari teman dan pasangan karena mereka merasa malu.
Tetapi para peneliti berjuang untuk menyepakati definisi kondisi, sebagian besar karena kurangnya penelitian yang komprehensif atau konklusif tentang masalah tersebut.
"Kecanduan belanja, yang juga dikenal sebagai gangguan belanja kompulsif atau oniomania, adalah kondisi psikologis yang merusak secara sosial dan finansial," tulis mereka di situs web Priory.
Sementara banyak orang suka berbelanja selama waktu libur, di akhir pekan, atau selama periode liburan musiman seperti saat Natal, kecanduan belanja melibatkan keinginan besar untuk berbelanja dan kemudian menghabiskan waktu sampai mulai berdampak buruk pada kehidupan.
"Ini mungkin termasuk pengeluaran berlebihan dan mengeluarkan beberapa kartu kredit toko untuk dapat membeli barang, bahkan jika kamu mungkin sadar bahwa ini dapat menimbulkan utang keuangan jangka panjang," tambah mereka lagi.
Priory mengatakan bahwa satu hal yang mengkhawatirkan mengenai kondisi ini adalah bahwa banyak orang tidak mencari bantuan karena itu tidak dianggap sebagai gangguan.
Baca Juga: Bikin Kalap Belanja, Ini 3 Trik Toko yang Mungkin Tidak Kamu Sadari
Harapannya, setelah mereka menambahkan kecanduan belanja ke daftar gangguan yang dapat diobati akan menghasilkan lebih banyak penelitian untuk membantu menentukan kriteria diagnostik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
7 Bedak yang Tahan Lama 24 Jam, Kulit Mulus dan Bebas Kilap Seharian
-
Pameran Rempah di Buleleng Resmi Dibuka, Kenalkan Kekayaan Lokal dan Budaya
-
Pesta Inovasi, Kompetisi Kuliner, dan Kopi Dunia Bertemu di Jakarta
-
Ribka Tjiptaning Anak Siapa? Berani Melawan Stigma, Kini Dipolisikan karena Kritik Rezim Orba
-
Ribka Tjiptaning dari Partai Apa? Dipolisikan Buntut Ucapannya Soal Soeharto
-
Viral Cium Anak Kecil, Gus Elham Yahya dari Pondok Pesantren Mana?
-
5 Parfum Lokal dengan Wangi Clean: Segar seperti Habis Mandi, Cocok buat Pekerja Kantoran
-
Saat Belanja Jadi Pengalaman, Lemomo Tawarkan Konsep Partisipatif
-
5 Sepatu Mirip Adidas Samba Harga Rp100 Ribuan untuk Jalan Kaki Santai
-
Gus Elham Yahya Keturunan Mana? Dikecam Usai Viral Cium Anak Kecil di Acara Dakwah