Suara.com - Asyik, 6 Permainan Tradisional Ini Ada di Pekan Kebudayaan Nasional Lho!
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2019 kembali digelar oleh Direktorat Jenderal Kudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Dibuka pada Senin, 7 Oktober 2019, event ini siap menampilkan pagelaran seni dan budaya Indonesia, termasuk aneka permainan tradisional.
Berdasarkan pantauan Suara.com, berbagai permaian tradisional tersedia di sini. Para peserta yang terdiri dari kalangan pelajar dan karyawan di Kemendikbud RI ikut serta dalam lomba permainan tradisional. Penasaran, ada mainan apa saja? Ini dia 6 permainan tradisional yang ada di PKN 2019.
Terompah Panjang
Permainan ini menjadi salah satu yang dilombakan di PKN 2019. Tim yang ikut serta terdiri dari berbagai divisi di Kemendikbud, putra dan putri. Para peserta lomba terompah panjang saling adu cepat sampai ke garis finis dengan berjalan dalam satu barisan menggunaman terompah panjang. Di sini kerja sama tim dan kekompakan sangat diuji.
Gasing
Siapa yang masih ingat permainan ini? Gasing, adalah mainan tradisional yang membutuhkan bakat dan skill. Bagi yang ingin bernostalgia bermain gangsing datang saja ke PKN 2019.
Gobak Sodor
Ini salah satu permainan tradisional yang paling seru. Para perseta dibagi menjadi dua tim. Tim penyerang dan tim jaga. Para penyerang harus kompak menyusun strategi agar bisa masuk ke area musuh. Mereka harus bisa lolos tanpa terkena sentuhan lawan.
Baca Juga: Rayakan Hari Anak Nasional, Yuk Main 5 Permainan Tradisional Zaman Old
Sumpitan
Mirip dengan main panahan. Sumpitan dimainkan dengan menggunakan alat bambu yang didalamnya terdapat panah. Pemain harus bisa menembakkan anak panah ke busur panah dengan cara ditiup. Konsentrasi dan fokus sangat dibutuhkan.
Lari balok
Permainan ini cukup melelahkan karena peserta harus berjalan jongkok dari garis star menuju finis. Tapi mereka berjalan di atas balok. Kalau jatuh, ulang dari awal.
Engrang
Permainan yang dilakukan secara individu ini menuntut pesertanya fokus untuk menjaga keseimbangan. Mereka harus berjalan menggunakan tongkat bambu yang disebut engarang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
5 Casio Klasik Paling Populer: Desain Timeless, Cocok buat Mahasiswa dengan Budget Terbatas
-
Jepang Punya Pilihan Kuliner Halal, Wisatawan Tak Perlu Ragu Lagi Cicipi Hidangan Autentik
-
5 Jam Tangan Original Murah Ada Fitur Alarm dan Water Resistant
-
7 Day Cream Mengandung Anti Aging untuk Usia 30-an, Cegah Penuaan Lebih Awal!
-
3 Sumber Kekayaan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
-
Kolaborasi Kunci Sukses: Bagaimana 'Co-Branding 5.0' Mendorong Kebangkitan Sektor Pariwisata RI
-
7 Sunscreen untuk Kulit Berminyak Sekaligus Samarkan Flek Hitam, Cocok buat Remaja hingga Usia 40-an
-
Juaranya Sunscreen, Tetap Azarine
-
Bukan Sekadar Menginap: Ini Cara Baru Hotel Jadi Pusat Gaya Hidup Urban Terintegrasi
-
7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Mawar: Tahan Lama, Wanginya Bikin Orang Terpikat