Suara.com - Ada satu museum menarik yang dapat dikunjungi travelers kala berkunjung ke Medan, Sumatera Utara. Namanya adalah Rahmat International Wildlife Museum atau singkatnya Museum Rahmat.
Berkunjung ke museum ini, Anda dapat melihat lebih dari 2.600 hewan yang berasal dari seluruh dunia. Selain diawetkan, hewan-hewan juga ini dipajang sedemikian rupa sehingga tampak seperti berada di habitat aslinya.
Museum ini didirikan oleh Rahmat Shah, seorang pebisnis sekaligus pemburu profesional. Rahmat Shah juga merupakan pemburu pertama Indonesia yang menerima penghargaan internasional seperti The Big Five Grand Slam Awards dan World Hunting Awards.
Tak hanya itu, Museum Rahmat juga merupakan museum untuk koleksi satwa liar pertama yang ada di Asia Tenggara. Konon, museum ini juga satu-satunya museum satwa liar terlengkap di dunia.
Sesuai namanya, tentu sebagian besar koleksi binatang yang ada di sini merupakan hasil dari olahraga berburu yang dilakukan oleh Rahmat Shah.
Saat berjalan masuk ke museum ini, travelers akan diajak melihat salah satu koleksi yang paling populer yaitu The African Big Five.
Koleksi ini terdiri dari lima satwa liar terbesar Afrika, yaitu banteng, gajah, cheetah, badak putih, dan singa.
Kemudian, ada juga display yang menunjukkan aneka macam spesies kucing liar seperti harimau hingga leopard, berbagai jenis beruang, kambing gunung, bahkan sampai ular kobra dan komodo.
Tak hanya hewan-hewan buas dan besar, hewan berukuran kecil seperti aneka serangga pun dapat ditemukan diawetkan di Museum Rahmat.
Baca Juga: Hadirkan Pengalaman Berbeda, Ini 4 Museum Anti Mainstream di Indonesia
Bahkan, Museum Rahmat juga punya ruangan bernama Night Safari yang didesain layaknya hutan kala malam. Di sini, aneka macam hewan buas dan nokturnal siap mengejutkan wisatawan.
Meski hewan-hewan di Rahmat International Wildlife Museum diperoleh dengan cara berburu, namun travelers tak perlu khawatir karena perburuan tersebut dilakukan secara legal.
Malah, perburuan yang dinamai perburuan konservasi tersebut dilakukan dengan maksud mencegah kepunahan dan meningkatkan populasi satwa liar di habitat aslinya.
Selain lewat perburuan, koleksi hewan di Museum Rahmat ini juga diperoleh dari hewan-hewan yang sudah mati di kebun binatang dan sumbangan dari berbagai negara.
Untuk memasuki museum satwa liar ini, travelers hanya perlu merogoh kocek Rp 40.000 untuk anak dan Rp 50.000 untuk dewasa.
Sementara, lokasi Museum Rahmat sendiri berada di Jalan S. Parman No. 309, kurang lebih 45 menit dari Bandara Internasional Kualanamu.
Berita Terkait
-
PSMS Medan Pede Curi Poin dari Markas Persekat Tegal
-
Striker 19 Tahun Kelahiran Hawaii Berdarah Medan Ini Siap Bela Timnas Indonesia
-
Segera Sidang, JPU KPK Limpahkan Perkara Eks Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting Dkk ke PN Medan
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
5 Rekomendasi Hotel Terbaik di Medan, Lokasi Strategis dan Punya Fasilitas Lengkap
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Rekomendasi Ampoule untuk Menyamarkan Noda Hitam, Murah Mulai Rp12 Ribu
-
7 Rekomendasi Tinted Sunscreen untuk 40 Tahun, Tidak Lengket di Kulit
-
5 Lip Tint Warna Natural untuk Dipakai Sehari-hari, Bikin Wajah Fresh dan Cantik Alami
-
Balet Cinderella, Dongeng Klasik yang Kembali Hidup di Atas Panggung
-
Labuan Bajo Bukan Cuma Komodo! Ini Pesona Permata Tersembunyi di Pulau Flores
-
5 Pilihan Jas Hujan Paling Bagus dan Awet, Bahan Anti Rembes Meski Diterpa Hujan Badai
-
5 Body Lotion Terbaik untuk Memutihkan Plus Kandungan SPF Tinggi, Bye Kulit Belang!
-
Transformasi Permainan Tradisional: Hadir Lebih Modern Tanpa Kehilangan Nilai Aslinya
-
Kapan Usia Ideal Anak Belajar Calistung? Cek 3 Tanda Motorik dan Psikologis Ini Dulu
-
5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar