Suara.com - Masih ingat dengan berita Victoria Beckham yang mengalami kerugian besar-besaran di bisnis fesyen besutannya? Rupanya, bukan cuma Victoria yang mengalami masa sulit.
Beberapa merek fesyen lain juga mengalaminya bahkan lebih parah dari Victoria Beckham. Mereka terpaksa gulung tikar di tahun 2019. Melansir berbagai sumber, intip deretannya di bawah ini, yuk!
Zac Posen
Setelah berkarya selama dua dekade, Zac Posen akhirnya gulung tikar di tahun 2019. Merek langganan artis kenamaan ini tak dapat keuntungan yang memuaskan dari tahun ke tahun meski sudah melakukan berbagai strategi pemasaran.
Melansir Women's Wear Daily, berdasarkan tinjauan keuangan, Zac Posen dinyatakan tak sanggup lagi memperpanjang usianya di dunia mode.
"Dewan Komisaris kecewa dengan hasilnya namun tidak bisa lagi melanjutkan operasional dan percaya bahwa disposisi adalah hal terbaik yang bisa dilakukan, dalam kondisi saat ini," tulis keterangan pihak Zac Posen.
Diesel
Merek fesyen yang satu ini terkenal dengan produk denim berkualitas mereka. Sayangnya, Diesel menyatakan bangkrut pada Maret 2019. Beruntung, Diesel masih bisa beroperasi meski ia harus mengurangi jumlah tokonya.
Menurut Reuters, ada 28 toko yang tutup tapi Diesel USA tak akan gulung tikar. Penjualan yang menurun, sewa gedung tinggi dan penipuan siber disebut membuat Diesel harus kembang kempis di tahun 2019.
Baca Juga: Bisnisnya Merugi Ratusan Miliar, Begini Cara Victoria Beckham Hidup Hemat
Gerai yang satu ini pasti tak asing di telinga. Toko yang menjual alas kaki dan tas ini dinyatakan bangkrut pada Februari 2019 serta menutup semua gerai di Amerika Serikat dan Puerto Rico. Bulan Maret lalu, Payless berhenti beroperasi karena terlilit utang hingga Rp 6,6 triliun.
Melansir CNBC, ada sekitar 2.100 toko yang tutup tahun lalu dan ini bukan pertama kalinya Payless bangkrut. Pada 2017, merek yang sama pernah menutup 700 toko karena isu yang sama dan membuat 16 ribu pegawainya kehilangan pekerjaan.
Barneys New York
Satu lagi bisnis fesyen yang mengalami masa sulit di tahun 2019, yaitu retail fesyen Barneys New York. Toko yang hits sejak 1923 ini dikatakan akan menutup 15 tokonya pada 2020. Toko tersebut tersebar di Las Vegas, Chicago, dan Seattle.
CNBC melaporkan, tingginya harga sewa dan penurunan penjualan yang jadi alasan utama Barneys bangkrut. Peralihan budaya belanja ke online shop juga ditengarai memiliki andil besar pada kebangkrutan Barnyes New York.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Mau Cegah Penuaan di Usia 30-an? Ini 4 Sunscreen Kolagen yang Worth It Dicoba
-
Biodata dan Pendidikan Marissa Anita yang Gugat Cerai Andrew Trigg
-
Cushion Vs Skin Tint, Mana yang Lebih Bagus untuk Tutupi Noda Hitam di Wajah?
-
6 Zodiak Paling Beruntung soal Percintaan 18 November 2025, Kejutan Manis Menunggu!
-
7 Celana Lari Compression Lokal Terbaik, Kualitas Tak Kalah dengan Produk Luar
-
Biodata dan Profil Andrew Trigg, Digugat Cerai Marissa Anita usai 17 Tahun Pernikahan
-
5 Rekomendasi Sepatu Branded untuk Anak Sekolah, Tidak Mudah Rusak Buat Si Kecil Aktif
-
5 Bedak Tabur yang Bagus untuk Sehari-hari, Wajah Bebas Kilap dan Pori Tersamarkan
-
Perjalanan Karier Rahmad Pribadi Mendorong Pertanian Modern di Indonesia
-
5 Parfum Miniso Awet untuk Kondangan, Semakin Berkeringat Makin Wangi