Suara.com - Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 96 orang dalam kurun waktu dua pekan. Pemerintah pun didesak untuk berlakukan status penguncian diri atau lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona semakin masif.
Namun lockdown tidak serta-merta bisa dilakukan begitu saja. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) Adib Khumaini mengatakan pemerintah harus lebih dulu melakukan sejumlah persiapan seperti yang telah dilakukan beberapa negara.
Menurut Adib, pemerintah harus menjaga stabilitas harga dan sembako. Juga menegaskan regulasi terkait jika ada pedagang pasar yang menaikan harga pasar.
"Nggak bisa juga setiap orang langsung borong gitu, harus ada aturannya. Itu dilakukan di Jepang, kemudian dilakukan juga oleh negara-negara di Eropa. Membeli masker itu dibatasi supaya tidak terjadi rush," kata Adib di Jakarta, Minggu (15/3/2020).
Persiapan kedua, lanjutnya, penyebaran informasi secara terpola melalui media sosial penting dilakukan pemerintah. Agar masyarakat mendapat informasi yang jelas juga menghindari berita bohong atau hoaks.
Meliburkan aktivitas sekolah dan kantor, kecuali rumah sakit, disebutkan Adib juga sebagai salah satu persiapan sebelum lakukan lockdown.
Selain itu, melakukan desinfeksi menyeluruh di setiap area, termasuk fasilitas umum dan angkutan kota.
Kemudian apabila kasus Covid-19 semakin tinggi, Adib menyarankan pemerintah harus menyediakan perawatan alternatif.
"Seperti rumah sakit lapangan, rumah sakit khusus yang ada dalam satu wilayah, bukan dalam satu pulau. Satu wilayah itu harus ada perawatan alternatif. Termasuk tenaga medis cadangan," tuturnya.
Baca Juga: Cegah Penyebaran COVID-19, UNY Tutup Kolam, UIN Suka Optimalkan E-library
Sesuai dengan yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lanjut Adib, lockdown dilakukan selama dua pekan. Hingga nantinya aktivitas kota berjalan seperti biasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Cara Cek Pengumuman Hasil Tes Tahap 1 Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih
-
Rekam Jejak Hasan Nasbi yang Diangkat Jadi Komisaris Pertamina: Pekan Lalu Dicopot dari Kepala PCO
-
Link Download Shopee Lite untuk Berburu Promo dan Diskon Pakai Aplikasi Ringan
-
3 Rekomendasi Moisturizer Terbaik Versi Dokter Tompi, Ini Rangkaian Skincarenya
-
Gerakan Stop "Tot Tot Wuk Wuk!" Ini Aturan Strobo dan Sirine Sesuai UU
-
Apa Moisturizer Glowshopy Bisa untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Ini Rekomendasinya
-
8 Promo Viva Cosmetics Terbaru September 2025, Ada Serum Kulit Glowing
-
Skandal Video Perempuan Bareng DPRD Wahyudin Moridu, Benarkah Sedang Hamil?
-
Polda Jatim Sita 11 Buku 'Kiri' dan Anarkisme Tersangka Demo, Benarkah Berisi Paham Terlarang?
-
Berapa Kekayaan Wanda Hamidah yang Berlayar ke Gaza? Bawa Bantuan untuk Warga Palestina