Suara.com - Tiga dari lima perempuan di Indonesia pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik.
Angka tersebut muncul dari sebuah survei yang dilakukan oleh Change.org Indonesia, Hollaback! Jakarta, perEMPUan, Lentera Sintas Indonesia, dan Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta.
Tak banyak dari mereka yang berani melawan. Tapi tidak bagi Anindya Nastiti Restuviani, perempuan berusia 30 tahun yang menjadi korban pelecehan seksual di jalan.
Kepada Suara.com, perempuan yang akrab disapa Vivi tersebut mengaku merasa gerah ketika menjadi korban catcalling di jalanan. Kata Vivi, tak ada 'ruang aman' bagi perempuan tanpa dilecehkan.
"Bahkan cerita kepada keluarga sendiri rasanya kayak nggak ada dukungan, yang ada malah ada kayak victim blaming," kata Vivi saat berbincang dengan Suara.com beberapa waktu lalu.
Perempuan kelahiran Semarang tersebut akhirnya mencoba menginisiasi sebuah gerakan terinspirasi dari gerakan global bernama Hollaback! Jakarta di tahun 2016 lalu. Gerakan Hollaback! sendiri berawal di kota New York, Amerika Serikat pada 2004 silam.
Mulanya ia hanya menyampaikan keluh kesahnya pada seorang teman asal Amerika Serikat, yang kemudian menyampaikan ide untuk membentuk gerakan yang sama di kampung halaman Vivi, Indonesia.
Menurut Vivi, Hollaback! berfungsi sebagai wadah di mana korban bisa mencurahkan perasaan atau kemarahan soal pelecehan seksual, sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai kekerasan seksual tanpa adanya penghakiman dari orang lain.
Sebagai lulusan Hukum Internasional di Universitas Diponegoro, Vivi sudah lama berkecimpung di bidang isu perempuan dan remaja, kekerasan berbasis gender termasuk kesehatan reproduksi dan kesehatan anak.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Miras Vodka Mengurangi Risiko Infeksi COVID-19?
"Dari kecil kita sudah merasakan adanya ketimpangan gender. Dan adanya normalisasi seperti perempuan harus begini, harus begitu yang akhirnya menormalisasi pembatasan ruang publik bagi perempuan," lanjut Vivi.
Berasal dari keluarga aktivis dan guru, Vivi memang sudah lama tertarik mengenai kesetaraan gender di ruang publik.
Baginya, perempuan dan laki-laki memiliki hak yang setara di ruang publik dan hal tersebut perlu terus diperjuangkan.
Vivi juga mengatakan bahwa perempuan di Indonesia memiliki nilai tersendiri yang tak perlu disandingkan dengan perempuan asing yang kerap dinilai lebih kuat dan mandiri.
Dengan menjadi Co-Director di Hollaback! Jakarta, Vivi melihat adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pelecehan seksual. Akan tetapi ia menyayangkan RUU PKS yang tak kunjung rampung dan disahkan.
"Cuma sayangnya walaupun dengan kenyataan dengan sangat banyaknya kasus kekerasan seksual baik di ruang publik maupun privat, entah kenapa kok RUU PKS nggak selesai-selesai ya?" tandas Vivi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Profil Primus Yustisio Mantan Aktor yang Jadi Anggota DPR, Minta Proses LPDP Lebih Transparan
-
Cara Cek Status Honorer yang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025, Simak Panduannya
-
Terpopuler Lifestyle: Isi Garasi Menkeu Purbaya Bikin Heran, Edit Foto Polaroid Bareng Idola Diburu
-
Inul Daratista Lulusan Apa? Sadar Diri Ogah Jadi Wakil Rakyat karena Tak Sekolah Tinggi
-
Arti Mimpi Beli Mobil Baru Menurut Primbon, Pertanda Kesuksesan Besar?
-
Duduk Perkara Rektor UI Disoraki 'Zionis' di Acara Wisuda, Gegara Undang Tokoh Pro-Israel?
-
Latar Belakang Pendidikan Rektor UI Heri Hermansyah, Ramai Diteriaki 'Zionis' saat Acara Wisuda
-
Harta Menkeu Purbaya Disorot, Salah Satu Isi Garasinya Bikin Heran: Sekelas Menteri Punya Itu?
-
Kriteria Penerima KIP Kuliah 2025: Ini Syarat, Jadwal, dan Tata Cara Pendaftaran
-
5 Moisturizer Mengandung Beras yang Bikin Kulit Halus dan Cerah, Bye Wajah Kusam!