Beratnya Pakai APD dan Kelelahan
Selama bekerja menjadi garda depan Covid-19, sehari Nurul bekerja dalam tiga kali pergantian shift tiap 8-10 jam.
Meski tak ubah seperti merawat pasien biasa, perbedaannya adalah rasa lelah dan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang cukup ketat.
"Lelah itu pasti dirasakan," tutur anak sulung dari dua bersaudara ini.
Khususnya saat memakai APD, Nurul mengaku menggunakannya selama lima menit saja membuatnya gerah bukan main hingga bajunya basah karena keringat.
Ia pernah mengenakannya selama tiga jam dan merasa pusing setelahnya.
"Tapi baju APD-nya ringan sih kayak plastik, cuma berat di atributnya aja. Jadi ruang gerak kita itu terbatas, nggak bebas gitu," ungkapnya.
Nurul juga menceritakan pernah sekali kelelahan hingga merasa kepalanya pusing berat karena memakai APD terlalu lama, sampai harus duduk atau jongkok terlebih dahulu untuk meredakannya.
Sekali mengenakan APD, Nurul juga menyebut tidak bisa ke mana-mana lagi selain ke ruang pasien dan baru bisa dibuka ketika sudah berada di tempat yang steril atau yang bertekanan negatif.
Mengingat banyak sekali kisah dan foto-foto tenaga kesehatan yang sampai kelelahan berjuang melawan Corona Covid-19, Nurul mengaku sangat sedih.
Baca Juga: Dua yang Menjadi Satu: Asal-muasal Virus Corona Pemicu Covid-19
Jadi perawat tentu butuh perjuangan besar dalam kondisi seperti saat ini.
Perawat Juga Butuh Motivasi
Ditugaskan menjadi garda terdepan penanganan virus corona Covid-19, Nurul mengaku perasaannya campur aduk. Oleh karena itu ia memohon doa dan motivasi dari masyarakat Indonesia khususnya pada seluruh tenaga medis yang sedang berjuang saat ini.
"Semoga wabah ini cepat berakhir, cepat menghilang, tidak lama seperti di Wuhan. Semoga kita di Indonesia tidak selama itu," kata Nurul.
Ia juga mengingatkan kepada teman-teman sejawatnya yang juga berada di garda depan agar terus semangat dan tidak lupa untuk menjaga kesehatan.
Nurul menyesalkan masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mematuhi instruksi pemerintah untuk berada di rumah dan membatasi aktivitas di luar rumah. Penerapan social distancing tak banyak dilakukan, imbauan di rumah justru dipakai untuk liburan, tuturnya.
"Berharap masyarakat Indonesia bisa mematuhi. Biarkanlah kami yang di rumah sakit yang bekerja, yang di rumah, ya di rumah," Nurul menegaskan.
Dengan patuh menerapkan pembatasan interaksi sosial (social distancing) dan kuatnya kerjasama serta saling mendukung antara masyarakat, tenaga kesehatan dan pemerintah, diharapkan dapat menekan kasus virus Corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Wanita Anti Air yang Stylish dan Tahan Lama
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
-
4 Rekomendasi Lulur untuk Calon Pengantin Wanita, Kulit Cerah dan Wangi di Hari Bahagia
-
5 Body Lotion dengan Glutathione Terbaik untuk Mencerahkan Kulit Kusam
-
5 Weton Paling Hoki di Desember 2025 Menurut Primbon Jawa, Siap-siap Banjir Rezeki
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
4 Face Oil Anti-Aging untuk Usia 40-an, Atasi Tekstur Kulit dan Flek Hitam