Suara.com - Video mengejutkan muncul dari sekelompok penduduk desa di China. Mereka mengucapkan selamat dan menyalakan petasan untuk merayakan jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Amerika Serikat yang telah mencapai lebih dari 100.000.
Video itu telah dibagikan secara luas di grup Twitter dan Facebook sejak kemarin. Dalam rekamannya, terlihat sejumlah orang yang tampaknya anggota komite di desa berdiri di depan spanduk merah dengan kata-kata berwarna kuning.
Dilansir dari Daily Star, seorang pria terlihat membacakan frasa yang tercetak di spanduk yang bertuliskan: "Ucapkan selamat kepada AS karena sudah mencapai lebih dari 100.000 kasus virus corona."
"Aku cinta Cina! Lawan Amerika Serikat!"kata dia melanjutkan.
Di bagian lain dari klip itu, penduduk desa meluncurkan kembang api ke udara sebagai bagian dari perayaan mereka.
Qin Peng, yang memposting video di Twitter, mengklaim bahwa ada orang-orang di China yang secara aneh berpikir Amerika Serikat membawa virus ke negara itu.
"Anda dapat mengatakan bahwa pemerintah tidak berhenti mencuci otak rakyat mereka sedetik pun. Jika perusahaan-perusahaan AS memutuskan untuk meninggalkan Cina, itu akan menjadi kerugian ketika pekerja pabrik Cina kehilangan pekerjaan mereka," tulisnya.
Unggahan itu pun menuai pro kontra. Sebagian setuju dengan Qin, sementara yang lain mengatakan aksi mereka tidak berperasaan.
"Anda bisa tahu betapa tidak berperasaannya kelompok ini ... merayakan saat orang-orang sekarat."
Baca Juga: Kisah Pasien Sembuh Corona, ke RS Naik Motor Sendiri hingga Merasa Kesepian
Seperti diketahui, hingga kini ada total 164.610 kasus virus korona yang dikonfirmasi dan 3.170 kematian di Amerika Serikat. Kota New York merupakan tempat paling parah dengan 914 kematian dikonfirmasi.
Pekan lalu AS menjadi negara dengan kasus yang paling banyak dilaporkan, di atas Italia dan Cina. Presiden Donald Trump mengatakan setidaknya ada 10 perusahaan yang membuat perangkat medis, dan beberapa mungkin diekspor.
"Kami sekarang memiliki setidaknya 10 perusahaan untuk membuat ventilator, dan kami katakan maju karena, jujur, negara-negara lain - mereka tidak akan pernah bisa melakukannya. Saya pikir kita akan berada dalam kondisi yang sangat baik," ujar Donald Trump.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Prestasi Naufal Takdir Al Bari, Atlet Senam Muda Meninggal saat Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Cara Dapat Promo Tiket Kereta Rp80 Ribu, Dalam Rangka HUT ke-80 KAI 28 September 2025
-
Ramalan Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 27 September 2025: Leo, Sagitarius, dan Aquarius
-
Apa Saja Makanan Indonesia yang Viral di Luar Negeri? Seblak sampai Diburu Orang Thailand
-
Profil Lengkap Ahmad Ali Ketua Harian PSI: Dulunya Waketum NasDem, Rumah Pernah Digeledah KPK
-
Sejarah Fashion 80 Tahun Hadir dalam Pop-Up Eksklusif di Jakarta
-
IDFES 2025 Resmi Dibuka, Dorong Ekosistem Fashion Indonesia Lebih Terintegrasi
-
Ngemil Gak Harus "Junk Food", Ini Rahasia Camilan Enak dan Bergizi untuk Keluarga
-
MSG dari Bahan Alami: Fakta Ilmiah di Balik Rasa Gurih yang Aman untuk Keluarga
-
5 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Perih di Mata, Harga Mulai 20 Ribuan