Suara.com - Pemerintah Indonesia dituntut untuk belajar dari kesalahan Amerika dalam menangani virus corona. Aktivis gerakan Kawal Covid-19, Ainun Najib menyarankan agar Indonesia berhenti mengikuti kesalahan Amerika.
"Sebagian pemimpin Indonesia berkiblat kepada Amerika Serikat sebagai alasan ke-santuy-an mereka merespon covid-19. Sekarang lihatlah USA sudah peringkat 1 dunia menyalip China muasal wabah. Belum terlambat. Stop ikuti kebodohan Amerika. Karantina wilayah now!" tulis Ainun pada Jumat (27/3/2020).
Sementara itu, usulan untuk melihat kondisi Amerika sekarang juga diungkapkan oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia, Tsamara Amany.
"Kita harus belajar dari AS dan New York sebagai epicenter dari pandemi di US. Kenapa? New York sedang mencapai 'peak' dari pandemi ini. Dan kemungkinan dalam satu atau dua minggu ke depan, kita akan mengalami situasi yang sama. Belajar dari mereka akan penting untuk Indonesia," tulis Tsamara pada Selasa (24/3/2020) melalui Twitter.
Tsamara juga menjelaskan bahwa selama dua bulan dia berada di New York, ia menemukan bahwa masyarakat di sana masih banyak yang menganggap enteng dan tetap berkumpul.
Namun Tsamara mengakui bahwa cara pemerintah New York dalam menghadapi kepanikan covid-19 diatasi dengan baik.
"Transparansi informasi tentang covid-19. Saya salut sekali dengan Gubernur New York State @NYGovCuomo yang setiap hari konferensi pers dan dengan jujur menceritakan apa yang terjadi," lanjutnya dengan menautkan link video konferensi Gubernur New York.
Meski demikian, Ia mengakui bahwa Amerika lumayan telat dalam menghadapi covid-19. Namun, New York bisa dibilang tanggap dan cepat menanganinya.
Seiring dengan bertambahnya kasus corona di New York hingga lebih dari enam ribu orang, namun Tsamara menganggapnya wajar.
Baca Juga: CEK FAKTA: Cuitan KPK soal DPR Dites Corona Hasilnya Positif Korupsi?
"Itu wajar karena sekarang mereka sudah tes 16 ribu orang per hari. Semakin banyak orang yang dites, semakin banyak positifnya," jawab Tsamara.
Amerika membuat rekor baru virus corona sebagai negara dengan jumlah kasus paling tinggi di dunia. Jumlah kasusnya bahkan lebih besar dari China yang merupakan episentrum awal terjadinya wabah.
Menurut Worldometers.info, per Jumat (27/3/2020), tercatat ada 85.489 kasus virus corona di Amerika Serikat dengan total kematian hingga 1297 orang.
Berita Terkait
-
Mulai Banyak Warga Tertular Corona, Seluruh Masjid di Padang Setop Jumatan
-
Imbas Virus Corona, Jumlah Penumpang di Terminal Kalideres Terus Menurun
-
CEK FAKTA: Cuitan KPK soal DPR Dites Corona Hasilnya Positif Korupsi?
-
Bandel Gelar Resepsi Saat Corona, 2 Pesta Nikah di Jambi Dibubarkan Polisi
-
Satu Lagi Pemain Premier League Positif Corona, Penggawa Brighton
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Siswa Sekolah Rakyat Diam-diam Surati Prabowo, Seskab Teddy Bongkar Isi Suratnya!
-
Ketua DPD RI Ajak Pemuda Parlemen Berpolitik Secara Berkebudayaan dan Jaga Reputasi
-
Diawasi DPR, UI Jamin Seleksi Calon Dekan Transparan dan Bebas Intervensi Politik
-
Kala Legislator Surabaya Bela Adies Kadir dari Polemik 'Slip Of Tonge', Begini Katanya
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos