Suara.com - Gelar 'HRH' atau 'His/Her Royal Highness' milik Pangeran Harry dan Meghan Markle telah resmi dicopot sejak 31 Maret 2020 silam.
Keputusan ini diumumkan keduanya lewat Instagram @sussexroyal yang sekaligus menandai unggahan terakhir mereka sebagai anggota senior Kerajaan Inggris.
Namun, tak hanya gelar semata, baru-baru ini dokumen yang diisi Pangeran Harry untuk perusahaan Travalyst miliknya turut menjadi sorotan.
Seperti diketahui, Travalyst merupakan program traveling ramah lingkungan yang belum lama ini diluncurkan oleh Pangeran Harry.
Melansir dari laman Harper's Bazaar, Pangeran Harry dikabarkan masih meneruskan pekerjaannya di Travalyst meski telah pindah ke Los Angeles untuk memulai hidup baru.
Meski begitu, saat mengisi salah satu dokumen, terlihat jika Pangeran Harry tak lagi menuliskan nama keluarga kerajaannya yaitu "Mountbatten-Windsor".
Mounbatten-Windsor sendiri merupakan nama keluarga kerajaan yang selama ini dipakai oleh garis keturunan pria dari Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip.
Nama keluarga kerajaan ini juga disematkan pada anak Pangeran Harry, yaitu Archie Harrison Mountbatten-Windsor.
Kendati demikian, dalam sebuah dokumen pekerjaannya, dilaporkan jika Pangeran Harry hanya menulis namanya sebagai "Pangeran Henry Charles Albert David Duke of Sussex" tanpa embel-embel Mountbatten-Windsor.
Baca Juga: Kejam, Nama Organisasi Nirlaba Harry dan Meghan Markle Diejek Warganet
Sayangnya, belum ada penjelasan lebih lanjut di balik penulisan nama Pangeran Harry yang terbaru ini. Beberapa pihak berasumsi jika ini ada hubungannya dengan keputusan sang Duke of Sussex mundur dari anggota senior kerajaan.
Sementara, ada pula yang menyebutkan jika namanya mungkin terlalu panjang untuk dimasukkan ke dokumen dan lebih baik ditulis secara singkat.
Di sisi lain, Pangeran Harry sendiri memang sudah menekankan jika dia tidak ingin dipanggil dengan embel-embel 'pangeran' atau diperlakukan seperti bangsawan.
"Dia membuatnya jelas bahwa kami semua hanya boleh memanggilnya Harry," ungkap Ayesha Hazarika, pembawa acara Travalyst Summit pada Februari 2020 silam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Rekomendasi Sepatu Gunung Lokal Mid-Cut untuk Pemula yang Nyaman
-
5 Sunscreen Saat Musim Hujan untuk Liburan di Pantai, Tekstur Ringan
-
Lebih dari Sembako: Rahasia Daya Tahan Tubuh Penyintas Bencana di Sumatra yang Sering Terlewatkan
-
5 Sepatu Lokal Kembaran Converse, Desain Timeless Bisa Dipakai Anak Sekolah
-
5 Sunscreen Musim Hujan untuk Main ke Pantai Anti Lengket, Perlindungan Kulit Terbaik
-
5 Cara Layering Parfum untuk Pemula, Ciptakan Wangi Unikmu Sendiri!
-
Cara Mengatasi Kulit Belang akibat Jalan-jalan Seharian saat Liburan, Bisa Pakai Bahan Alami
-
6 Sepatu Nike yang sedang Promo di Zalora, Harga Jadi Mulai Rp200 Ribuan
-
Seberapa Kaya V BTS? Masuk Daftar 100 Pemegang Saham Muda Terkaya di Korea
-
30 Daftar Event Lari di Indonesia 2026, Wajib Masuk Kalender Pelari