6. Makanan diet dan rendah lemak adalah alternatif yang sehat
Makanan yang berlabel 'diet', 'rendah lemak' atau bebas lemak mungkin akan lebih menarik Anda yang sedang berdiet, namun sebenarnya mereka adalah pilihan yang tidak sehat.
Banyak riset yang menunjukkan bahwa makanan dan minuman rendah lemak dan berlabel diet justru mengandung lebih banyak gula dan garam tambahan ketimbang yang biasa. Lebih baik singkirkan alternatif ini.
7. Makanan tinggi kolesterol tidak sehat
Seringkali dihindari karena anggapan tidak sehat, sebenarnya makanan tinggi kolesterol bisa dimasukkan dalam diet sehat.
Misalnya makanan bernutrisi dan tinggi kolesterol seperti telur dan yogurt kaya lemak bisa meningkatkan rasa kenyang dan memberikan nutrisi penting yang tidak bisa dipenuhi makanan lain.
8. Karbohidrat bikin gemuk
Karbohidrat dan lemak sering dicap jadi pelaku yang membuat tubuh cepat gemuk dan berisiko penyakit jantung. Faktanya, mengonsumsi karbohidrat bernutrisi yang cukup yang tinggi serat, vitamin, dan mineral malah baik untuk kesehatan.
Misalnya seperti sayuran akar (kentang, ubi), gandum utuh dan legume. Akan tetapi hindari makanan seperti kue, kukis, minuman berpemanis, dan roti putih, karena mengonsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan kegemukan.
9. Suplemen kalsium penting untuk kesehatan tulang
Banyak yang percaya bahwa untuk menyehatkan tulang bisa diperoleh dari mengonsumsi suplemen kalsium. Akan tetapi, beberapa riset terbaru menunjukkan bahwa hal tersebut justru bisa berefek buruk.
Sejumlah studi mengaitkan suplemen kalsium pada peningkatan risiko penyakit jantung. Sebagai tambahan, riset juga menunjukkan bahwa suplemen kalsium tidak menurunkan risiko fraktur tulang maupun osteoporosis.
Untuk menambah asupan kalsium, fokuslah pada sumber-sumber terbaik seperti yogurt kaya lemak, ikan sarden, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Baca Juga: Laporan Intelijen AS: Kim Jong Un Diduga Kritis Pasca Operasi
10. Suplemen serat adalah alternatif yang baik
Banyak orang yang kesulitan untuk memenuhi kecukupan serat, oleh karena itu mereka menutupinya dengan suplemen penambah serat. Walau memang bermanfaat baik, suplemen ini sebaiknya tidak menggantikan makanan asli.
Makanan tinggi serat seperti sayuran, kacang-kacangan, dan buah mengandung nutrisi dan senyawa nabati yang bekerja secara sinergis meningkatkan kesehatan dan tak bisa digantikan dengan suplemen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Gak Pake Mahal! 5 Rekomendasi Bedak Gatal Anti Jamur Mengandung Salicylic Acid
-
5 Urutan Skincare Malam dari Wardah untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
-
7 Rekomendasi Skincare Pria Alfamart yang Efektif Mengatasi Wajah Kusam
-
Adu Kekayaan Hendrar Prihadi dan Sarah Sadiqa: Mantan vs Kepala LKPP Baru
-
Ajang Manhattan Photo Competition 2025 Umumkan Para Fotografer Terbaik
-
Profil Khaby Lame: Dari Pekerja Pabrik ke Bintang TikTok Dunia
-
Sering Dibilang Redflag, Ini 5 Sifat Unik Gemini yang Bikin Penasaran