Suara.com - Selain belajar dan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan, program Belajar dari Rumah yang ditayangkan TVRI Nasional juga menyuguhkan tayangan hiburan yang mendidik, salah satunya film anak Sokola Rimba yang bisa kalian nonton Senin, 27 April 2020, pukul 20.00-22.00 WIB.
Nah, sebelum menonton film Sokola Rimba, ada baiknya kalian mengetahui sinopsis Film Anak Sokola Rimba yang menyabet banyak penghargaan bergengsi, baik tingkat nasional maupun internasional, seperti Film Terbaik Piala Maya (2013), Festival Film Indonesia (2014) dan Penghargaan Terbaik di Festival Film Hainan (2015).
Film besutan sutradara kenamaan Riri Riza dan produser Mira Lesmana ini dibintangi oleh Prisia Nasution, Nyungsang Bungo, Rukman Rosadi, dan Nadhira Suryadi.
Berdurasi 1 jam 30 menit, film sarat nilai pendidikan, budaya dan kemanuasiaan ini dirilis pada 21 November 2013.
Sinopsis Film Sokola Rimba
Film Sokola Rimba diangkat dari kisah nyata Butet Manurung, pendiri Sokola Rimba yang memperjuangkan pendidikan suku Anak Dalam yang dikenal pula dengan sebutan Orang Rimba.
Keinginan kuatnya mendirikan Sokola Rimba (Sekolah Rimba, red), setelah hampir tiga tahun Butet Manurung bekerja di sebuah lembaga konservasi di wilayah Jambi.
Butet Manurung -- yang diperankan oleh Prisia Nasution, telah menemukan hidup yang diinginkannya, mengajarkan baca tulis dan menghitung kepada anak-anak masyarakat suku anak dalam (Orang Rimba). Mereka tinggal di hulu sungai Makekal di hutan bukit Duabelas.
Baca Juga: Toko Pizza di Vietnam Jual Burger Corona, Begini Bentuk Anehnya!
Hingga suatu hari Butet Manurung menderita demam malaria di tengah hutan, seorang anak tak dikenal datang menyelamatkannya, yang belakangan diketahui namanya adalah Nyungsang Bungo.
Nyungsang Bungo -- diperankan oleh dirinya sendiri, berasal dari Hilir sungai Makekal. Jaraknya sekitar 7 jam perjalanan untuk bisa mencapai hulu sungai, tempat Butet Manurung mengajar.
Diam-diam Bungo telah lama memperhatikan Butet Manurung yang mengajar membaca.
Nyungsang Bungo membawa segulung kertas perjanjian yang telah di’cap jempol’ oleh kepala adatnya, sebuah surat persetujuan orang desa mengeksploitasi tanah adat mereka. Bungo ingin belajar membaca dengan Butet agar dapat membaca surat perjanjian itu.
Pertemuan dengan Bungo menyadarkan Butet untuk memperluas wilayah kerjanya ke arah hilir sungai Makekal. Namun keinginannya itu tidak mendapatkan restu baik dari tempatnya bekerja, maupun dari kelompok rombong Bungo yang masih percaya bahwa belajar baca tulis bisa membawa malapetaka bagi mereka.
Namun melihat keteguhan hati Bungo dan kecerdasannya membuat Butet mencari segala cara agar ia bisa tetap mengajar Bungo, hingga malapetaka yang ditakuti oleh Kelompok Bungo betul-betul terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
6 Sepatu Nike yang sedang Promo di Zalora, Harga Jadi Mulai Rp200 Ribuan
-
Seberapa Kaya V BTS? Masuk Daftar 100 Pemegang Saham Muda Terkaya di Korea
-
30 Daftar Event Lari di Indonesia 2026, Wajib Masuk Kalender Pelari
-
9 Promo Makanan Spesial Malam Tahun Baru di Mall, Diskon dan Paket Hemat Buat Keluarga
-
5 Sepatu Running Lokal Murah untuk Orang Overweight, Ada Rekomendasi Dokter Tirta
-
6 Pilihan Parfum SAFF & Co yang Diskon di Zalora, Cocok untuk Sehari-hari
-
6 Merek Vitamin untuk Pelari Agar Tidak Cepat Lelah, Harga Mulai Rp8 Ribuan
-
5 Sepatu Lokal Mirip Loro Piana Versi Lebih Murah untuk Gaya Old Money
-
7 Sepatu Lari Lokal Ini Punya Bantalan Hoka Original Banget, Cocok untuk Long Run
-
7 Ritual Body Care Ala Amanda Zahra, Rambut Halus Kulit Glowing Hasil Realistis