Suara.com - Seorang pria berusia 24 tahun telah diterima di Harvard Law School setelah bekerja sebagai tukang sampah selama tiga tahun untuk membiayai pendidikannya.
"Saya harus pergi ke 'bawah' dari hierarki sosial - yaitu pekerja sanitasi yang sebelumnya dipenjara - untuk dapat diangkat," ungkap Rehan Staton dilansir dari New York Post.
Ini adalah pencapaian yang tidak pernah dibayangkan oleh pria asal Maryland, Amerika Serikat itu.
Staton telah berjuang untuk menemukan keamanan sejak dia berusia 8 tahun, ketika ibunya meninggalkannya, saudara lelakinya dan ayahnya. Keadaan menjadi lebih buruk ketika ayah Staton kehilangan pekerjaannya, dan harus menghidupi tiga orang lainnya sekaligus untuk membayar tagihan.
"Sering kali tanpa makanan di atas meja dan tidak ada listrik di rumah. Itu sudah biasa sepanjang masa kecilku," ujar dia.
"Tidak ada yang bisa berjanji bahwa hidup akan adil - tetapi jika Anda terus memperhatikan berkah, semuanya akan jatuh ke tempatnya."
Kehidupan sekolahnya tidak lebih baik dari rumah. Nilai-nilainya tidak bisa dibilang bagus, dan para guru menyerah padanya, bahkan menyebutnya “cacat,” katanya. Ketika disarankan dia ditempatkan di kelas perbaikan, ayah Staton menemukannya tutor di pusat komunitas.
"Saya akhirnya mendapatkan honor roll sisa tahun itu. Guru yang sama yang menyarankan saya ditempatkan di pendidikan khusus sebenarnya menulis surat permintaan maaf kepada ayah saya," kata Staton.
Staton beralih ke atletik untuk mempertahankannya, dan nilai-nilainya. Melalui sekolah menengah, ia berharap menjadi petinju profesional setelah lulus. Hal itu berakhir sampai cedera parah di pundaknya memaksanya untuk menggantung sarung tangannya untuk selamanya.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Nadhira Afifa, WNI Pembaca Pidato di Wisuda Harvard
"Saya tidak bisa pergi ke dokter, karena kami tidak memiliki asuransi kesehatan," kata Staton. "Aku hancur."
Dengan skor SAT yang rendah, ia ditolak dari setiap perguruan tinggi tempat ia mendaftar. Saat itulah Staton mendapat pekerjaan di Bates Trucking & Trash Removal.Rekan-rekan barunya memberinya dukungan yang dia butuhkan.
"Ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya orang-orang mengangkat saya demi mengangkat saya dan bukan karena saya pandai olahraga," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Link Resmi Cara Cek Penerima Bansos Kemensos September 2025
-
PPPK Paruh Waktu dapat Tunjangan Apa Saja? Ini Rinciannya
-
Weton Jumat Pahing 12 September 2025: Dihantam Rezeki Tibo Gedhong, Awas Sifat Buruk Ini!
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Edit Foto Bareng Idola, Hasilnya Tampak Nyata!
-
5 Arti Mimpi Makan di Rumah Orang, Ternyata Pertanda Hidup Makin Berkah!
-
Promo JSM Indomaret 12-14 September: Diskon Minyak Goreng dan Kebutuhan Dapur
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Bedanya dengan PPPK Full Time
-
Link Pengumuman PPPK Paruh Waktu Kementerian PAN-RB dan Surat Pernyataan
-
Jutaan Pekerja Belum Dapat BSU, Bansos 600 Ribu Cair Lagi? Ini Cara Cek Status Terkini
-
Jadwal Pencairan KJP Plus Usai Tertunda: Cek Besaran Dana yang Cair September