Suara.com - Pemahaman literasi keuangan millenial kelas menegah kian hari makin meningkat. Banyak dari mereka yang mulai sadar pentingya untuk menabung dan berinvestasi.
Tapi banyak dari millenial tadi yang masih kesulitan menentukan kemana mereka harus menyimpan uang mereka. Direktur Bank OCBC NISP Ka Jit memberikan saran tentang pentingnya para milenials untuk menyisikan setidaknya 20 hingga 30 persen dari gaji atau penghasilan per bulan ditabung.
"Jadi sisipkan apa yang kamu tabung, sisanya bisa dibelanjain. Idealnya, kalau belum punya tabungan minimal 20 sampai 30 persen itu disisihkan," ujar Ka Jit dalam peluncuran Gerakan Kampanye Save 20 Bank OCBC NISP, Rabu (22/7/2020).
Tapi apabila dari gaji tersebut terlalu besar untuk ditabung, maka bisa dimulai dengan uang sebesar Rp 20 ribu sehari untuk bisa diinvestasikan, melalui program kampanye Save 20 Bank OCBC NISP.
"Kalau tidak kuat sekaligus, disisihkannya kaya sekarang disisihkannnya Rp 20 ribu sehari uang kopi, tiap hari ada yang dipotongin, tau-tau jadi banyak," jelasnya.
Sedangkan ada juga yang dinamakan dana masa depan dan dana darurat. Ia menjelaskan, bahwa dana darurat ini biasanya tidak boleh diganggu gugat, isinya adalah dana pengeluaran minimal selama 6 bulan.
"Jadi 6 bulan pengeluaran harus ada di tabungan, kalau itu udah ada, sisanya baru kita siapkan untuk jangka panjang," tuturnya.
Sedangkan ada pula dana jangka pendek, yang biasanya akan digunakan dalam waktu 1 hingga 2 tahun, misalnya untuk menikah, melahirkan, dan sebagainya waktunya bisa diprediksi.
Sedangkan jangka panjang adalah dana yang akan digunakan 5 hingga 10 tahun ke depan. Biasanya jika ditabungkan, dana ini lebih tepat untuk diinvetasikan sehingga akan berbunga dan tak termakan inflasi.
Baca Juga: 5 Cara Menabung di Rumah, Praktis Anti Ribet!
"Makanya kalau dibilang gerakan Save 20 ini kita bilang ada dua hal, satu yang kita bilang tabungan berjangka, itu lebih cocok untuk dana jangka pendek, jadi targetnya uangnya mau dipakai untuk 1 sampai 2 tahun ke depan. Untuk masa depan itu kita sarankan investasi, makanya kita alternatifnya masuk reksa dana berjangka," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah