Suara.com - Film pendek karya anak-anak Indonesia akan unjuk gigi di kancah internasional melalui program Viu Shorts! season 2. Ada 16 film yang dibuat oleh para anak muda dari 16 kabupaten/kota Indonesia dan akan ditayangkan di 16 negara.
"Jadi karya teman-teman sekalian dalam tujuh hari ke depan nanti dipentaskan di dunia, di 16 negara," kata Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Josua Puji Mulia melalui webinar, Kamis (23/7/2020).
Ia menyampaikan 16 negara yang akan turut serta menayangkan itu di antaranya, Hong Kong, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailan, Myanmar, Bahrain, Mesir, Yordania, Oman, Kuwait, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, dan tentunya Indonesia.
Josua melanjutkan, ada pun kabupaten/kota yang ikut serta dalam program itu di antaranya, Klungkung, Majalengka, Atambua, Cilacap, Tangerang, Jakarta Selatan, Mataram, Magelang, Kulonprogo, Salatiga, Batu, Dairi, Sangata, juga Palu.
"Ini sebenarnya melanjutkan dari viu short yang pertama. Luar biasa sekali ada karya film di situ," kata Josua.
Selain pemutaran film, para peserta juga akan mengikuti workshop cara membangun cerita film yang dilaksanakan selama lima hari.
Menurut Josua, pembuatan film bisa saja dilakukan dengan sederhana, namun yang menjadi kekuatannya adalah jalannya cerita.
"Nanti akan ada mentor yang akan mengawasi proses produksi selama festival," katanya.
Melalui program itu juga akan dipilih satu siswa untuk mendapatkan beasiswa kuliah di Institut Kesenian Jakarta hingga lulus dan mendapat kesempatan untuk magang, tutur Josua.
Baca Juga: Kenang 14 Tahun Gempa Jogja, Film Pendek 05:55 Cocok untuk Ditonton Lagi
Ia mengharapkan, dengan begitu akan lahir para sineas yang mampu membuat film Indonesia jadi mendunia.
Ia menyampaikan bahwa dalam Viu Short season 1, salah satu film karya anak Indonesia berhasil mendapatkan penghargaan pada ajang internasional. Ia berharap hal itu bisa terulang kembali.
"Ada satu film dari Maumere memenangkan Best short of content award dalam ajang Asian Creative Academic award 2019 bersaing dengan sineas profesional dari Jepang, Korea, Taiwan dan negara lain," ujarnya.
Berita Terkait
-
Menguras Emosi, Universal Pictures Rilis Trailer Film Reminders of Him
-
Resmi Rilis! Cerita di Balik Film Tumbal Darah, Ternyata Bukan Horor Biasa
-
Reza Rahadian dan Christine Hakim Ribut Besar Sampai Tak Saling Sapa Gegara Film Pangku
-
Alasan Reza Rahadian Banting Setir Jadi Sutradara Bikin Haru
-
Tayang Hari Ini! Horor-Action Tumbal Darah dari Sutradara Qodrat Janjikan Teror Ngilu yang Berbeda
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Apa Arti Cancel Culture? Dialami Selebgram Jule yang Diputus Kontrak oleh Banyak Brand
-
5 Parfum Pria yang Aromanya Memikat Lawan Jenis, Bikin Ingin Mengendus
-
Rahasia BBW Jakarta 2025: Cara Asyik Jadikan Membaca Bagian dari Gaya Hidupmu!
-
KUIS: Tebak Kepribadian Menurut Parfum Pilihanmu
-
5 Zodiak yang Paling Cocok dengan Taurus, Auto Langgeng Sebagai Pasangan
-
Biodata dan Agama Hamish Daud, Kabarnya Digugat Cerai Raisa Andriana
-
Berapa Anak Raisa dan Hamish Daud? Rumah Tangga Dirumorkan Retak
-
5 Fakta Menarik Rayyan Arkan Dhika Aura Farming, Kini Debut di MV Aktris Bollywood
-
Maestro Wayang Kulit Tutup Usia, Dedikasi Ki Anom Suroto hingga Dapat Penghargaan Soeharto
-
Mutu Pendidikan Tinggi Masih Jadi PR, Pengakuan Internasional Jadi Momentum Perbaikan