Suara.com - Idul Adha dan hewan kurban adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Saat perayaan ini umat islam hakikatnya mengorbankan apa yang disayangi, meski digantikan dengan hewan.
Hewan kurban ini nantinya disembelih agar diterima Allah, dan untuk dibagikan kepada mereka yang tidak mampu. Tapi, sayangnya ada beberapa adab yang seringkali dilupakan saat menyembelih.
Mengutip NU Online, Kamis (30/7/2020) salah satunya mengasah pisau dekat dan di depan hewan kurban. Apalagi hewan tersebut melihat langsung dan secara psikologis cara ini membuat hewan ketakutan.
1. Mengasah pisau di depan hewan yang akan disembelih
Adab ini juga pernah ditentang secara langsung oleh Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Al-Baihaqi dari Ibnu Abbas :
Rasulullah SAW mengamati seorang lelaki yang meletakkan kakinya di atas pipi (sisi) kambing dalam keadaan ia mengasah pisaunya sedangkan kambing tersebut memandang kepadanya. Maka Rasulullah bersabda: “Tidaklah diterima hal ini. Apakah engkau ingin benar-benar mematikannya,". (Dalam riwayat lain : Apakah engkau ingin mematikannya dengan beberapa kematian).
2. Orang berkurban menyaksikan hewannya disembelih
Bukan semata-mata mengantarkan hewan ke tempat penyembelihan, atau sudah menyerahkan sejumlah uang selesai begitu saja. Padahal anjuran agama baiknya, bagi orang yang berkurban adalah kehadirannya saat hewan itu disembelih.
Bila terpaksa tidak bisa hadir, saat ini bisa memanfaatkan teknologi digital dengan memastikan kehadirannya meski melalui dalam jaringan (daring), seperti melalui video call.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Ini Kesalahan yang Harus dihindari Saat Bikin Sate
3. Disembelih langsung oleh yang berkurban
Memang adab ini membutuhkan keahlian khusus, karena salah-salah jika tidak bisa malah berbahaya. Tapi itulah adab utamanya saat seseorang berkurban, karena sangat banyak orang yang berkurban menyerahkannya pada panitia untuk menyembelih.
"Saya seringkali mengetahui penyembelihan hewan kurban di Jombang khususnya dilakukan tidak dengan adab-adab yang sempurna," kata Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU), Moh Makmun.
Ia menambahkan, adab menyembelih hewan kurban sebetulnya cukup banyak seperti menggunakan pisau paling tajam, menghadap kiblat, meletakkan kaki penyembelih di leher hewan yang disembelih, disembelih dengan sesegera mungkin agar cepat mati, memastikan bahwa bagian tenggorokan, kerongkongan, dua urat leher telah pasti terpotong, dan tidak boleh mematahkan leher sebelum hewan benar-benar mati.
"Khusus adab-adab ini mayoritas masyarakat telah memenuhi," pungkas Moh Makmun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
5 Tanaman Pengusir Cicak di Rumah, Aman dan Mudah Ditanam!
-
Gak Perlu Ngopi, Cukup Semprot! 5 Parfum Aroma Kopi Ini Bikin Fokus Seharian
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Water Based untuk Kulit Kering, Langsung Meresap Tanpa Lengket
-
5 Rekomendasi Sunscreen Buat Olahraga: Tekstur Ringan dan Bebas Whitecast
-
Duduk Perkara Banyak Band Cabut dari PestaPora karena Freeport: Tuai Kecewa Hingga Putus Kerjasama
-
Disponsori Freeport, Berapa Harga Tiket Pestapora?
-
Profil Kiki Ucup Promotor Pestapora: 'Dicampakkan' Band Gegara Sponsor PT Freeport
-
Sosok Eko Purnomo: Dikira Penjarah Rumah Sahroni, Ternyata Seniman Mendunia
-
Apa Saja Golden Rules JKT48? Tidak Hanya Dilarang Berpacaran
-
Mengenal Sindrom Patah Hati, Begini Cara Pemulihannya