Suara.com - Serangan publik terhadap Duchess of Sussex membantu Pangeran Harry memahami rasisme, menurut penulis biografi baru tentang pasangan kerajaan.
Klaim tersebut muncul setelah Harry mengatakan dalam sebuah wawancara dengan juru kampanye hak-hak sipil AS Rashad Robinson bahwa rasisme tidak hanya 'turun ke komunitas kulit hitam' untuk ditangani.
Berbicara kepada National Public Radio, penulis Finding Freedom, Omid Scobie mengatakan 'perjalanan menuju kesadaran Harry telah selesai setelah melihat langsung serangan rasis diluncurkan pada Meghan.
"Perjalanan Harry menuju dunia kesadarannya sudah sangat terbuka. Kami telah melihatnya belajar dan mendidik dirinya sendiri di sepanjang jalan, tetapi pengalaman menyaksikan Meghan menghadapi komentar dan komentar rasis ini akan menjadi pertama kalinya dia melihat seseorang dalam hidupnya atau seseorang yang sangat dekat dengannya terpengaruh olehnya dalam cara tertentu," kata Omid seperti dilansir dari Metro UK.
Buku Finding Freedom dianggap sebagai gambaran tentang keputusan Harry dan Meghan untuk mengundurkan diri dari tugas kerajaan mereka awal tahun ini. Pangeran Harry:
Keluarga Sussex membantah telah berbicara dengan penulis tetapi buku tersebut dilaporkan ditulis atas kerja sama mereka. Ms Scobie mengklaim 'titik awal' dari keputusan untuk mundur dari keluarga kerajaan dimulai ketika Pangeran William memperingatkan Harry tentang kecepatan di mana hubungannya berkembang.
"Dia juga pernah mengalami beberapa temannya sendiri berbicara tentang Meghan atau membuat komentar negatif di belakangnya bahwa kata itu telah kembali kepadanya. Jadi, ketika William duduk dan melakukan percakapan dengannya, itulah titik awalnya," kata penulis tersebut.
Penulis bersama Caroline Durand mengklaim bahwa Harry memilih untuk meninggalkan Inggris untuk melindungi keluarganya. Finding Freedom disebut-sebut sebagai gambaran tentang keputusan pasangan itu untuk berhenti sebagai bangsawan.
"Harry benar-benar memperhatikan keluarganya . Istrinya merasa sedih, dan mereka berpikir bahwa keputusan terbaik yang dapat mereka buat adalah mundur, memiliki sedikit privasi lebih tetapi masih berada dalam situasi di mana mereka dapat menjalankan misi mereka," kata penulis buku tersebut.
Baca Juga: Meghan Markle Akan Bicara Soal Kesetaraan Gender Bareng Perempuan Top
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
5 Eyeshadow Palette di Bawah Rp100.000 Selain Pinkflash, Terdaftar BPOM
-
6 Shio Paling Beruntung Hari Ini 9 November 2025, Siapa Saja yang Hoki?
-
5 Zodiak dengan Ramalan Terbaik 9 November, Apa Keberuntungan Kamu?
-
Ramalan Zodiak Gemini di November 2025: Kerja Keras Terbayar, Waspada Pengkhianatan
-
Diecast Jadi Karya Seni? Intip Rahasia Kreator Indonesia di IDE 2025!
-
Panduan Praktis Mengakses Berkas PPT di PC dan Mac
-
4 Rekomendasi Parfum yang Wangi Wanita Sukses, Tahan Lama dan Beri Kesan Elegan
-
Terpopuler: Profil Hakim Khamozaro Waruwu hingga Ide Outfit Hari Pahlawan untuk di Kantor
-
K-Pop "Rambah" Dunia Kuliner, Oreo BABYMONSTER Hadir dengan Rasa Marshmallow yang Bikin Nagih
-
7 Parfum Murah dan Awet untuk Hijabers, Tetap Wangi Seharian Walau Terkena Keringat!