Suara.com - Pangeran Harry disebut pernah berteriak "what the hell"" pada Ratu dengan karena oleh seorang pekerja kerajaan. Hal itu diungkapkan oleh salah seorang penulis bigrafinya.
Dalam wawancara baru yang akan disiarkan di seluruh dunia hari ini di True Royalty TV, Omid Scobie yang menulis Finding Freedom memberi tahu presenter Kate Thornton tentang insiden tersebut.
Scobie mengklaim institusi kerajaan tidak akan berhenti untuk membuat hidup Meghan sulit. Dia mengungkapkan bahwa Harry yang marah menelepon Ratu sebelum pernikahannya untuk secara agresif mengeluh tentang asisten utamanya Angela Kelly.
Kemarahannya lebih dari satu pertengkaran tentang topi baja apa yang akan dikenakan Meghan di pesta pernikahan.
“Harry harus turun tangan. Dia menelepon neneknya dan berkata, 'Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Perempuan ini perlu membuat ini berhasil untuk calon istriku," kata Scobie.
Menurut Scobie, Harry merasa ada orang-orang di dalam institusi yang tidak akan berhenti setidaknya untuk membuat hidup Meghan sulit. Meghan tidak bisa mencoba tiara itu lagi sampai beberapa hari sebelum pernikahan.
Scobie juga mengungkapkan dalam wawancara bagaimana William dan Harry "nyaris tidak berbicara".
“Kakak-adik itu tidak berbicara sejak sekitar waktu puncak Sandringham. Mereka belum bertemu satu sama lain. Itu benar-benar akan membutuhkan waktu untuk sembuh.
“Saya pikir jarak antara saudara semakin lebar dan lebar.
Baca Juga: Meghan Markle Ungkap Alasan Ia Akan Mencoblos Tahun 2020
Scobie mengatakan hubungan antara kedua bersaudara itu putus sepenuhnya karena Harry dan Meghan merilis rencana mereka ke Megxit, menyebabkan kerusakan pada monarki.
Mereka memposting keputusan mereka secara online setelah The Sun mengungkapkan niat mereka.
Saya pikir yang salah untuk Harry dan Meghan dan keluarga Cambridges adalah keputusan untuk mempublikasikan peta jalan ke model kerja baru mereka.
“Pernyataan itu tidak dibahas secara internal. Itulah yang paling menyakiti William, karena dia memakai dua topi.
Dia bukan hanya saudara laki-laki, dia juga calon raja dan dia merasa itu merusak reputasi keluarga.
"Bahwa hal itu menempatkan bisnis keluarga ke domain publik padahal seharusnya didiskusikan secara pribadi dan ada banyak kerugian di sana yang berlanjut hingga hari ini."
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Jelajahi Pacitan: Panduan Lengkap Destinasi Wisata Surga Tersembunyi di Jawa Timur
-
4 Parfum Aroma Powdery yang Wajib Kamu Coba, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
Apakah Sunscreen Bisa Memutihkan Wajah? Cek Fakta dan Rekomendasi yang Layak Dicoba
-
5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
-
5 Sampo Terbaik untuk Menyamarkan Uban di Usia 50-an, Rambut Tampak Muda Kembali
-
Hari Ini Apakah Malam Jumat Kliwon? Intip Weton Kalender Jawa 14 November 2025
-
7 Bedak yang Bagus dan Tahan Lama untuk Anak Sekolah, Harga Mulai Rp35 Ribuan
-
7 Tips Renovasi Rumah dengan Budget Terbatas, Strategi Cerdas untuk Hasil Maksimal
-
Bukan Keburukan, Laporkan Kebaikan Teman Justru Bisa Tingkatkan Empati Remaja
-
7 Parfum Aroma Mawar untuk Wanita Dewasa, Wangi Elegan dan Tahan Lama