Suara.com - Pandemi Covid-19 memaksa banyak kegiatan dilakukan secara virtual demi menghindari terjadinya kerumunan dan paparan infeksi Covid-19.
Bukan hanya terkait hiburan, bahkan juga termasuk kegiatan olahraga sekalipun. Salah satunya kegiatan bersepeda yang menjadi salah satu olahraga yang digandrungi orang sejak diberlakukan PSBB akibat wabah virus corona.
Lewat survei The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), ada lonjakan penggunaan sepeda mencapai 10 kali lipat di Jakarta. Sementara rata-rata penjualan sepeda juga turut meningkat hingga 30 persen.
"Fakta memperlihatkan bahwa pandemi Covid-19 tidak menghentikan semangat masyarakat Indonesia beradaptasi di era new normal," kata Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali dalam konferensi virtual, Senin (24/8/2020).
Menurut Luskito, semangat itu terlihat dari antusiame masyarakat untuk mengikuti ajang PRURide Indonesia 2020 Virtual Ride, event sepeda virtual pertama saat pandemi yang diikuti oleh 3 ribu peserta pada 20-23 Agustus 2020.
Seluruh peserta PRURide Indonesia 2020 Virtual Ride secara total menempuh 226.656,2 kilometer. Setiap kilometer yang dilalui para peserta dikonversikan senilai Rp 1.000 sebagai donasi bagi para tenaga kesehatan.
Kemudian digenapkan oleh Community Investment Prudential Indonesia menjadi Rp 300 juta untuk disalurkan ke sejumlah rumah sakit di Indonesia dalam bentuk Alat Perlindungan Diri (APD) lengkap level 3 melalui Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI).
"Peserta dapat gowes kapan dan di mana saja senyamannya, baik dari rumah maupun melintasi rute sesuai kategori pilihan mereka. Ada Gran Fondo (135 km) atau Medio Fondo (70 km), dengan tetap memprioritaskan protokol keamanan dan kesehatan yang tidak henti dianjurkan oleh panitia," jelas Luskito.
Pelarih sepeda Chaidir Akbar trut serta dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, walaupun dilakukan secara virtual, kegiatan itu justru membentuk kemandirian para peserta.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Pemerintah Jepang Khawatir Angka Kelahiran Semakin Turun
Mereka dituntut untuk menjadi kreatif menentukan jalur sesuai kategorinya, melatih endurance dengan tantangan yang dipilih. "Hingga time management agar dapat menyelesaikannya sesuai dengan target," katanya.
Lebih dari 2 ribu peserta kebanyakan berasal dari luar Jakarta. Seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, dan Papua dengan peserta termuda berusia 16 tahun sedangkan yang tertua berusia 70 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?
-
Gandeng Kreator Konten: Setiap Pembelian Sepatu Kini Donasi Rp50 Ribu untuk Buku Anak di Lombok