Suara.com - Batik merupakan salah satu hasil kriya yang populer hingga mancanegara. Tidak hanya populer, kriya ini merupakan salah satu jenis budaya yang paling dibanggakan oleh warga negara Indonesia.
Kamu mungkin sudah mengenal beberapa jenis batik seperti batik Yogyakarta, batik Solo, dan Batik Pesisiran. Meski demikian, tahukah kamu cara membedakan antara Batik Yogyakarta dan Batik Solo?
Saat kamu berwisata #DiIndonesiaAja dan berkunjung ke beberapa kampung batik maupun museum batik di Indonesia, mungkin kamu akan kebingungan untuk membedakan apa saja perbedaan dari kedua motif batik Yogyakarta dan Solo yang sepintas terlihat sama.
Sesuai dengan historinya, Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo yang menjadi pakem untuk pembuatan batik dari Solo maupun Yogyakarta memiliki asal yang sama: Kerajaan Mataram. Oleh karena itu, motif dan pola dari kedua batik ini cenderung mirip dan sulit dibedakan satu sama lain dibandingkan dengan motif-motif batik yang lainnya. Sebelum kamu berwisata setelah pandemi selesai nanti, yuk pelajari apa saja perbedaan motif batik Solo dan batik Yogyakarta berikut ini:
1. Falsafah adi luhung dan edi peni
Motif dari Batik Solo dan Yogyakarta memang serupa, namun mereka tak sama lho. Terdapat perbedaan pada filsafah yang dianut masing-masing batik dari Yogyakarta dan Solo. Bila motif batik Yogyakarta biasanya lebih berfokus ke adiluhung (bernilai tinggi secara mutu) sedangkan motif batik solo biasanya lebih berfokus ke edipeni (keindahan). Hal tersebut yang kemudian dapat menjadi dasar utama untuk membedakan motif dari dua jenis batik tersebut.
2.Motif yang penuh makna dan motif yang indah
Karena berfokus ke adi luhung, biasanya motif batik Yogyakarta lebih banyak digambarkan dengan pola yang besar serta garis-garis yang tegas. Sementara itu, motif pada batik Solo akan digambarkan dengan garis-garis yang halus dan fleksibel.
Oleh karena itulah, biasanya pengguna batik motif Yogyakarta akan memberikan kesan gagah dan berwibawa karena motif-motifnya yang penuh makna sementara batik motif Solo akan memberikan kesan yang lebih kalem dan cantik bagi para penggunanya.
Baca Juga: Whisnutama Akan Rombak Anggaran Kemenpar untuk Lawan Corona
3.Warna sogan batik: coklat atau kuning?
Warna sogan adalah istilah untuk warna merah/coklat pada batik, berasal dari kata ‘soga’ yang merupakan pohon pewarna alami untuk batik. Meskipun sangat samar, namun pewarna sogan yang digunakan untuk batik Yogyakarta biasanya lebih terlihat coklat dibandingkan dengan pewarna sogan batik Solo yang lebih cenderung ke warna kuning.
4.Amati lung-lungan dan isen-isen batik
Lung-lungan adalah jenis isian atau motif batik yang biasanya digambarkan dengan tumbuhan menjalar sementara isen-isen merupakan motif batik yang menjadi pemanis dari sebuah pola dasar. Biasanya, motif batik Solo menggunakan lebih banyak lung-lungan dalam bentuk lekungan/ cabang dengan atau tanpa daun serta isen-isen dalam bentuk cecek (titik-titik) sebagai pemanis karena motifnya yang lebih berfokus pada filsafah edi peni.
Walaupun Batik Solo menggunakan lung-lungan dan isen-isen lebih banyak daripada Batik Yogyakarta, namun sebenarnya Batik Yogyakarta juga tetap menggunakan cecek sebagai isen-isen pemanis pola dasar. Meski demikian, jumlahnya biasanya tidak terlalu banyak dan pola utama tetap menjadi fokus dari batik secara keseluruhan supaya makna yang ingin disampaikan melalu pola tetap tergambar jelas.
5.Motif yang serupa, namun tak sama
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif
-
Profil Jeon Hye Bin: Artis Korea Kemalingan di Bali, Rugi Ratusan Juta
-
Dari Posyandu Hingga Maggot: Kisah Inspiratif Gerakan Masyarakat Ciptakan Lingkungan Sehat
-
Nagita Slavina Makan Cokelat Louis Vuitton, Harganya Fantastis tapi Tetap Dibagi-bagi
-
Siapa Irfan Ghafur? Trending usai Bikin Video 10 Menit bareng Ariel Tatum
-
Aceh Mati Listrik 3 Hari: Bisakah Warga Menuntut Ganti Rugi?