Suara.com - Seorang pria di Australia membangun gym pribadi di bagasi rumahnya lantaran tidak bisa ke pusat kebugaran akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, ia membuat gym dengan menghemat banyak uang karena menggunakan bahan-bahan bekas dan menawar pembeliannya.
Matthew Nunan, 32, menghabiskan enam bulan untuk membuat pusat kebugarannya sendiri setelah gym ditutup karena pandemi sejak April.
Matther menganggap kebugaran sangat penting baginya. Ia mengatakan, berolahraga secara teratur di gym membantunya mengatasi kecanduan narkoba dan depresi. Jadi dia bertekad untuk terus berlatih selama masa karantina. Tetapi ia terkejut dengan mahalnya peralatan olahraga di toko. Jadi Matther membuat sendiri gym di garasinya dengan biaya yang sangat murah.
"Saya pertama kali mencari online ketika pandemi melanda, dan tidak percaya betapa mahalnya peralatan itu," kata Matthew dikutip dari Metro.
"Tidak mungkin saya mampu membelinya. Jadi saya mulai bekerja dan mulai membangun sasana sendiri. Saya pikir ini akan menjadi proyek yang menyenangkan dan mengapa tidak membantu orang lain mencapai hal yang sama melalui masa yang sulit ini," tambahnya.
Menurut Matthew, kesehatan dan kebugaran adalah bagian besar dari kehidupan masyarakat. Tidak hanya untuk kebugaran fisik tetapi sama pentingnya dengan kesehatan mental.
Matthew menghitung biaya peralatan baru sekitar $ 15.000 (Rp 221 juta). Tetapi ia dpaat menghemat hingga akhirnya hanya mengeluarkan uang sekitar $ 2.500 (Rp 36,8 juta). Gym di rumah Matthew terdiri dari rak jongkok, mesin press kaki, kettlebell, dumbel, pelat beban, treadmill, barbel, bangku miring, mesin kabel dan latihan lengan naik dan turun. Semuanya dibeli secara bekas secara online, dari kerabat, atau dibuat dari bahan lama di sekitar rumah.
"Sangat mudah untuk menghemat uang dengan membangun peralatan Anda sendiri, dan ini adalah proyek yang menyenangkan," katanya.
Matthew bercita-cita menjadi pelatih kesehatan dan kebugaran. Dia percaya memiliki pusat kebugaran sendiri adalah langkah pertama menuju ini.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Fisik dan Mental Karyawan, Perusahaan Ini Bayarkan Biaya Gym
"Saya mengalami kecanduan narkoba, kecemasan, dan depresi dan berhasil melewatinya dengan menggunakan strategi ini. Sekarang saya ingin membantu orang lain yang mengalami keadaan yang sama seperti yang saya alami sebelumnya," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam