Suara.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menjadikan sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety & Environment) sebagai senjata andalan untuk kembali menggairahkan industri pariwisata Indonesia.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kasubandio, tren pariwisata yang akan datang akan fokus pada aspek keamanan dan kesehatan. Sehingga tempat wisata, penginapan, dan perhotelan harus menjamin penerapan protokol kesehatan, dan itu melalui sertifikasi CHSE.
Tidak ada batasan target yang ditetapkan pemerintah untuk sertifikasi CHSE. Bahkan pelaku pariwisata dari daerah manapun bisa mengajukan sertifikasi tersebut, meski saat ini kata Wishnutama, yang mendaftar adalah pariwisata besar.
"Sudah ada 93.000 yang mendaftar, kita tidak batasi dari mana saja. Tapi kebanyakan memang yang mendaftar pariwisatanya yang besar," ujar Wishnutama saat konferensi pers Rakornas Kemenparekraf di Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis, (26/11/2020).
Adapun pihak yang nantinya melakukan inspeksi, menguji, dan mengaudit protokol kesehatan di lokasi pariwisata adalah lembaga sertifikasi Sucofindo, dan sertifikasi diberikan cuma-cuma alias gratis.
Wishnutama juga mentargetkan, nantinya kampanye CHSE ini bukan hanya disebarkan di Indonesia, tapi juga di mancanegara. Sehingga bukan hanya turis domestik yang nantinya merasa aman datang ke tempat pariwisata, tapi juga turis internasional.
"Jadi kami sudah siapkan materi promosi terhadap CHSE ini, sehingga orang saat melihat sertifikasi ini akan merasa aman, karena tempat itu sudah dipastikan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik," jelas Wishnutama.
CHEC juga disusun untuk membuat protokol kesehatan nasional, sehingga meskipun tiap daerah memiliki protokol kesehatan tersendiri, tapi protokol kesehatan yang dipandu Kementerian Kesehatan RI ini juga akan memudahkan promosi CHEC ke taraf internasional.
"CHSE ini bekerjasama juga dengan kementerian kesehatan, untuk membuat ini, tapi kita juga bekerjasama dengan Center Disease Control and Prevention (CDC), organisasai pariwisata internasional, sehingga membuat aturan pariwisata lebih komprehensif ke depan," tutup Wishnutama.
Baca Juga: Kemenpar: 902 Pelaku Industri Pariwisata Sudah Dapatkan Sertifikat CHSE
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
4 Rekomendasi Sepatu Daily Run yang Empuk dan Nyaman Dipakai
-
6 Shio Paling Hoki Besok Sabtu 13 Desember, Cuan Melimpah di Akhir Pekan
-
5 Rekomendasi Lip Balm Anti Bibir Pecah-Pecah untuk Musim Hujan
-
Serbu Promo 12.12 Superindo, Stok Camilan Bayi Buy 1 Get 1 Cuma Hari Ini
-
5 Moisturizer untuk Basic Skincare yang Bantu Menjaga Skin Barrier
-
7 Rekomendasi Tempat Wisata Instagramable di Sentul untuk Rayakan Malam Tahun Baru yang Seru
-
7 Sepatu Running Lokal Senyaman Adidas Ori, Cuma Rp300 Ribuan Kualitas Boleh Diadu
-
Koleksi Perhiasan Tex Saverio Ini Dibuat Demi Masa Depan Anak-anak NTT
-
5 Tumbler Murah Kualitas Bagus untuk Pekerja Kantoran, Tahan Panas dan Dingin Seharian
-
Arena Balap Indoor Baru di Jakarta, Destinasi Sportainment yang Bikin Adrenalin Meledak