Suara.com - Dengan keyakinan bahwa pendidikan dapat memberikan nilai nyata bagi individu dan masyarakat, Yidan Prize didirikan pada tahun 2016 oleh Dr Charles Chen Yidan, yang dikenal sebagai bapak filantropi internet, dengan misi untuk menciptakan dunia yang lebih baik melalui pendidikan.
Yidan Prize dibentuk oleh Yidan Prize Foundation, yayasan pendidikan filantropi global yang berfokus pada inspirasi dan dukungan ide dan praktik inovatif, yang berkontribusi secara positif dan mengubah pendidikan untuk memberi manfaat bagi generasi dan masyarakat masa depan.
Yidan Prize adalah hadiah internasional terbesar di dunia dalam bidang pendidikan, yang mengakui individu, atau hingga tiga anggota tim, yang telah berkontribusi secara signifikan pada penelitian pendidikan dan pendidikan untuk pengembangan.
Terdiri dari dua penghargaan, yaitu Yidan Prize for Education Research dan Yidan Prize for Education Development, setiap pemenang akan mendapatkan medali emas dan total hadiah dana sebesar US $ 3,9 juta (sekitar Rp 55 miliar), dengan rincian setengah dari jumlah ini berbentuk hadiah uang tunai kepada pemenang, dan setengah lainnya adalah dana proyek yang didistribusikan selama tiga tahun.
Pemenang dapat menggunakan dana proyek untuk memperluas ruang lingkup pekerjaan mereka, mereplikasi pekerjaan mereka yang sudah ada di wilayah yang berbeda, atau membuat proyek baru. Para pemenang memiliki fleksibilitas dalam mendistribusikan dana di antara proyek mereka.
Sejak 2017, Yidan Prize Foundation telah memberikan delapan penghargaan kepada individu dan tim atas kontribusinya pada pendidikan. Setiap tahun, pemenang Yidan Prize untuk penelitian pendidikan dan pengembangan pendidikan dianugerahi penghargaan atas inovasi, skalabilitas, dan visi berorientasi masa depan mereka dalam menjadikan dunia tempat yang lebih baik melalui pendidikan.
Tertarik menjadi nominator Yidan Prize? Dalam wawancara via email, Edward Ma, Sekretearis Jenderal Yidan Prize Foundation, menyebutkan syarat menjadi nominator Yidan Prize untuk Riset Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan melalui serangkaian kriteria yang ketat, seperti apakah proyek para nominasi berorientasi pada masa depan, inovatif, transformatif, dan berkelanjutan.
Setiap tahun, nominasi Yidan Prize dinilai oleh Komite Penilai, yaitu komite juri independen yang saat ini diketuai oleh mantan Direktur Jenderal UNESCO, Dr Koichiro Matsurra. Anggota Komite Juri adalah para ahli yang diakui yang ditunjuk atas undangan dari dewan direksi Yidan Prize Foundation. Panitia terdiri dari dua panel - penelitian pendidikan dan pengembangan pendidikan. Proses penjurian memakan waktu enam bulan dan keputusan akhir untuk kedua penghargaan dibuat secara kolektif oleh komite penuh.
Nominasi untuk Yidan Prize 2021 telah dibuka hingga 31 Maret 2021 mendatang. Setiap orang dapat mengirimkan nominatornya, atau mengajukan diri sebagai nominator, di nomination.yidanprize.org, atau temukan informasi lebih lanjut tentang proses nominasi di situs web Yidan Prize Foundation: https://yidanprize.org/the-prize/nominations/. Nominator dapat berupa individu atau tim kerja yang terdiri dari maksimal tiga orang. Mereka bisa berasal dari profesi guru, peneliti, akademisi, pembuat kebijakan, atau advokat. Setiap nominator membutuhkan dua hingga lima rekomendasi pendukung, sedangkan nominator sendiri membutuhkan setidaknya tiga rekomendasi pendukung. Pemenang Yidan Prize 2021 akan diumumkan pada September 2021 mendatang.
Baca Juga: Pemerintah Aceh Kembangkan Pendidikan Inklusif untuk Penyandang Disabilitas
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
Terkini
-
Profil dan Jejak Kriminal WFT: Pemilik Akun Bjorka yang Dibekuk Polisi
-
8 Serum Rambut Terbaik untuk Mengatasi Masalah Rambut Kusut dan Berminyak
-
Profil Rafi Catur, Santri Ponpes Al Khoziny yang Ditemukan Meninggal dalan Keadaan Sujud
-
Pendidikan Jessica Rosmaureena dan Hokky Caraka Jomplang? Viral Isu Perselingkuhan
-
Ramalan Zodiak 3 Oktober 2025: Peluang, Tantangan, dan Nasihat Astrologi
-
Oats, Superfood untuk Kulit: Rahasia Harlette Beauty Menjadi Tren Baru Skincare
-
Cara Daftar Magang Nasional Fresh Graduate 2025 dengan Gaji UMR
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Sendiri Wanita Berhijab Berbagai Gaya
-
Jessica Rosmaureena Keturunan Mana? Mantan Kekasih Hokky Caraka yang Memesona
-
10 Kebiasaan Buruk yang Sering Jadi Cara Keliru Atasi Stres