Suara.com - Hari Sukarelawan International yang jatuh pada 5 Desember ini seakan mengingatkan kembali pada kita peran nyata para sukarelawan, atau yang sering disingkat relawan ini. Mereka disebut relawan karena melakukan sesuatu dengan sukarela tanpa ada kewajiban atau pemaksaan, serta tanpa mengharapkan imbalan atau penghargaan. Pada berbagai bencana yang terjadi di Indonesia, peran nyata para relawan memiliki peran penting, khususnya di masa pandemi Covid-19 kali ini.
Dalam rangka Hari Sukarelawan International ini, dr. Aulia Giffarinnisa mengisahkan pengalamannya menjadi salah satu relawan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta.
Dokter di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Makassar, Sulawesi Selatan itu mengatakan, keinginan untuk terjun langsung membantu sesama rekannya yang sedang berjuang menangani pasien Covid-19 telah ada terbesit sejak April lalu.
"Di bulan April, sempat tanya ke orangtua, gimana kalau misalnya mau ke Wisma Atlet. Saat itu sempat tidak boleh, akhirnya minta izin pelan-pelan lagi, kasih penjelasan. Akhirnya pada Agustus orangtua merestui keinginan saya," jelasnya pada dialog bertema “Berbakti untuk Kemanusiaan Tanpa Pamrih”, yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), pada Jumat (4/12/2020).
Setelah mengurus berkas-berkas yang diperlukan, dr. Aulia mulai bertugas di RSDC Wisma Atlet pada September lalu. Tentunya, hal yang ia jalani bukanlah sesuatu yang mudah.
Ia harus terus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama 8 jam. Apalagi dr. Aulia bertugas di HCU (High Care Unit) yang merawat pasien Covud-19 dengan kondisi memerlukan perhatian khusus. Bekerja dalam pengap dan menahan haus dan lapar sudah jadi risiko pekerjaannya.
"Kami bekerja bergiliran selama 8 jam. Biasanya dari pukul enam pagi sampai jam dua siang. Tapi karena memakai APD, kita mulai persiapan dari jam 5 pagi, dan harus puasa selama delapan jam itu, karena kita tidak melepaskan APD bahkan untuk ke toilet. Kalau kita minum pasti ingin ke toilet", terangnya.
Ia pun memiliki harapan kepada upaya Pemerintah untuk pengadaan vaksin. Selama menunggu kedatangan vaksin, dr. Aulia berpesan untuk kita semua agar tak lupa melakukan kebaikan sederhana di tengah kondisi yang serba sulit seperti saat ini.
Minimal adalah melindungi orang-orang terdekat kita dengan cara mencegah penularan lewat 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak). Dengan bersama-sama seperti itu, kata dia, masyarakar bisa membantu tenaga kesehatan untuk mencegah dan mengembalikan kehidupan normal seperti dulu lagi.
Baca Juga: Langgar Protokol, Seorang Relawan Diserang Harimau saat akan Memberi Makan
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kisah Keluarga Syifa Hadju, Ibunya Sempat Berjuang Jadi Single Parent
-
OTW Jadi Mantu Maia Estianty, Pendidikan Syifa Hadju Tak Kalah Mentereng dari El Rumi
-
Profil Toni Permana: Pembuat Paving Block dari Sampah, Kini Dilirik Ferry Irwandi
-
Harta Kekayaan Putri Tanjung Pernah Terungkap di LHKPN, Capai Rp 5 M Tanpa Utang
-
Suami Tuntut Chikita Meidy Kembalikan Mahar, Memangnya Boleh dalam Islam?
-
Siapa Ayah Kandung Syifa Hadju? Dibesarkan Ibu Single Parent, Sempat Tak Yakin dengan Pernikahan
-
Apa Itu Magang Nasional 2025? Ini Syarat, Cara Daftar SIAPKerja, Jadwal dan Gajinya
-
Syifa Hadju Keturunan Mana? Dilamar El Rumi, Kisah Ayah Kandungnya Jadi Misteri
-
Yai Mim yang Konflik dengan Sahara Punya Bisnis Apa? Baju Branded, Ngaku Haji Lebih dari 9 Kali
-
Cara Membuat Masker Beras agar Wajah Glowing, Mudah dan Murah Meriah