Suara.com - Di masa pandemi Covid-19, pelaku industri fesyen yang sebelumnya gagap beradaptasi dengan perubahan drastis gaya hidup masyarakat, kini dipaksa harus mulai bangkit dan berinovasi.
Di Bandung, misalnya, pelaku fesyen lokal pemilik Cottonology, Carolina Danella Laksono, menuturkan kini permintaan pasar untuk busana rumahan sudah mulai meningkat, dan membuat industri fesyen di kota kembang kembali menggeliat.
“Kami telah membuka konter di empat departement store dan satu toko tahun ini. Setelah beberapa bulan pertumbuhan bisnis terkoreksi karena korona, di kuartal keempat 2020 ini sudah mulai kembali ke titik normal. Bahkan prediksi kami akan melebihi dari kuartal yang sama tahun lalu,” ujar Carolina berdasarkan keterangan tertulis yang diterima suara.com, Minggu (6/12/2020).
Pembukaan 5 gerai ini, pada akhirnya membuat kebutuhan sumber daya manusia untuk memproduksi busana meningkat. Hal ini membuat Cottonology berhasil membuka lapangan pekerjaan, di saat angka pengangguran semakin meningkat akibat pandemi.
“Di kuartal ini kami menambah jumlah karyawan sebanyak 25 persen dari kuartal pertama saat pertama kali pandemi ini masuk ke Indonesia. Tentu ini adalah sesuatu yang sangat kami syukuri karena bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” ungkap Carolina.
Tidak perlu mencari yang jauh, karyawan yang direkrut adalah warga sekitar pabrik produksi Cottonology. Hal ini sejalan dengan niat awal perempuan yang akrab disapa Olin itu saat membuka usahanya, yaitu bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
“Bagian produksi dan bagian sales counter mayoritas kami rekrut dari masyarakat sekitar. Bahkan di bagian produksi pun ada ketua RT,” tuturnya.
Hanya saja, Olin mengatakan, khusus untuk desainer memang dicari mereka yang berpengalaman dan memiliki keahlian di bidang tersebut. Hal ini disebabkan karena Cottonology ingin memproduksi fesyen dengan motif yang disukai pasar.
“Dari sisi bahan dan motif, tentu yang lebih paham adalah mereka yang telah lama berkecimpung di industri ini. Koleksi terbaru kami seperti kemeja tie dye misalnya, pilihan bahan rayon yang licin tentu ada dasarnya," ungkapnya.
Baca Juga: Pakar Sebut Belanja di Mal Tak Membuat Seseorang Rentan Tertular Covid-19
"Kemeja ini bisa dipakai untuk acara resmi maupun untuk baju tidur. Kolaborasi antara tim desainer dan tim riset pasar kami menghasilkan produk seperti ini," lanjut Olin.
Konsep kemeja tie dye ini, jika diperhatikan, kini semakin eksis di media sosial lantaran banyak digunakan para publik figur, artis, hingga influencer.
Mereka banyak menggunakan busana atasan dan bawahan senada, yang bisa digunakan untuk berkegiatan santai di luar rumah, maupun nyaman jika juga digunakan untuk tidur.
Tidak hanya itu, tingginya minat terhadap pakaian yang bisa 'memanipulasi penampilan' juga ditangkap baik oleh Cottonology. Kata Olin, banyak sekali perempuan yang ingin terlihat kurus namun dengan pakaian yang nyaman.
“Karena itulah baru-baru ini kami meluncurkan koleksi pakaian wanita yang ukurannya dibuat untuk membentuk badan terlihat lebih kurus,” ujar perempuan lulusan University of California, Berkeley ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Dari PayTren hingga Fatihah Berbayar, Ini 4 Kontroversi Ustaz Yusuf Mansur yang Gemparkan Publik
-
7 Sepatu Sneakers Kekinian yang Stylish dan Nyaman Buat Jalan Seharian, Mulai Rp400 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Niacinamide Terbaik di Indomaret untuk Mencerahkan Wajah
-
Doa Dibayar Donasi? Ustaz Yusuf Mansur Disorot Usai Live PayTren Picu Polemik Publik
-
5 Rekomendasi Novel Karya Laszlo Krasznahorkai: Peraih Nobel Sastra 2025
-
7 Rekomendasi Nasi Rames Murah Rp10 Ribu di Jogja: Menu, Lokasi, Jam Buka
-
4 Rekomendasi Sunscreen untuk Atasi Keriput Usia 50 Tahun, Harga di Bawah Rp50 Ribu
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
7 Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah di Indomaret, Segar dan Elegan
-
Apa Pekerjaan Tarman? Disebut Kabur usai Geger Mahar Rp3 Miliar, Kini Ngaku Lagi Bulan Madu