Suara.com - Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) mengapresiasi penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Indonesia yang memperbesar peluang bagi kebangkitan sektor pariwisata di tanah air.
CHSE sendiri sebagai turunan dari protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta kementerian/lembaga lain. Protokol juga mengadopsi peraturan yang dikeluarkan organisasi dunia seperti UNWTO.
Menanggapi hal itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio mengakui bahwa sangat tersanjung atas apresiasi dan dukungan dari UNWTO.
“Kami juga menyambut baik untuk bekerja sama dengan UNWTO guna membantu Indonesia mempersiapkan diri membuka pariwisata internasional,” ujar Wishnutama dalam keterangannya seperti pada laman resmi Kemenparekraf RI, Selasa (15/12/2020).
Saat ini Kemenparekraf masih terus fokus melaksanakan program Sertifikasi CHSE gratis bagi sektor pariwisata di 34 provinsi, sebagai standarisasi baru untuk meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia
“Pandemi Covid-19 ini telah mengubah paradigma masyarakat, di mana faktor kesehatan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan atau tujuan wisata,” kata dia.
Lebih lanjut, katanya, Indonesia juga kini tengah mencanangkan pengembangan quality tourism sebagai rencana strategis ke depan. Artinya pengembangan pariwisata harus memperhatikan dan membangun semua aspek pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Untuk itu kerja sama dan dukungan dari UNWTO akan membuat Indonesia lebih siap untuk pengembangan menuju quality tourism. Dampak lainnya akan sangat luar biasa, karena bukan saja jumlah wisatawan yang meningkat, tapi PDB dan devisa juga meningkat,” terang dia.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar juga menyampaikan rasa terima kasih kepada UNWTO atas dukungan terhadap Indonesia selama krisis. Menurutnya, penting bagi Indonesia untuk berkolaborasi untuk memulai kembali pariwisata.
Baca Juga: Ada Vaksin Covid-19, Bisakah Industri Pariwisata Kembali Bangkit?
“Untuk kepentingan tidak hanya pengunjung ke Bali, tetapi untuk semua pemangku kepentingan, termasuk pekerja pariwisata dan industri,” tutur dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound