Suara.com - Pagelaran Muslim Fashion Festival (Muffest) 2021 kembali di gelar untuk keenam kalinya di Indonesia. Hadir dan membuka event, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, yang optimis Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Salah satu langkahnya dengan menjadikan Muffest sebagai event bertaraf internasional.
"Muslim fashion harus menjadi agenda internasional, sehingga menjadi lokomotif industri awal Indonesia di bidang fashion muslim. Sehingga apa salahnya Muffest kita dorong jadi event internasional," ujar Teten saat membuka Muffest 2021 di Mal Kota Kasablanka, Kamis (18/3/2021).
Target ini sejalan dengan target Indonesia menjadi pusat busana muslim dunia di 2025 mendatang. Sehingga persiapan membuat event busana muslim internasional harus dicanangkan sejak saat ini.
Semua pihak yang berkiprah di industri fesyen muslim bisa terlibat, dari mulai desainer, produsen kain, hingga pengamat tren busana muslim harus ikut terlibat.
Hal ini dikonfirmasi Person In Charge Muffest Kota Kasablanka, Lisa Fitria, yang mengatakan jika pihaknya sedang bersiap menjadikan Muffest sebagai ajang internasional di tahun ini.
"Targetnya kita tahun ini," kata Lisa di kesempatan yang sama.
Adapun persiapan yang perlu dilakukan adalah mengingatkan para desainer atau produsen fesyen muslim untuk membuat karya baru.
Termasuk mengikuti kalender fesyen internasional, seperti spring summer, fall winter dan sebagainya. Karena konsep Muffest akan dibuat selayaknya ajang fashion week yang digelar 2 tahun sekali.
"Paling enggak kita bawa buyer (pembeli) dari luar itu untuk ke sini. Dan dari mulai April, Mei, Juni kita sudah buat roadmapnya," ungkap Lisa.
Baca Juga: Sukses Mandiri, Pasangan Ini Coba Cerita Lewat Bisnis Uda dan Uni
Sementara itu, Lisa juga percaya sepak terjang Muffest yang sudah berjalan selama 6 kali rutin setiap tahunnya, sudah berhasil melatih dan membuat para pengusaha menjadi lebih berpengalaman mengikuti event.
"Pelakunya sudah cukup matang, pengusaha-pengusaha busana muslim di Indonesia ini sudah cukup luar biasa banyak. Skalanya macam-macam dari mulai skala kecil menengah, dan sebagainya," pungkas Lisa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Sosok Meta Ayu Istri Diplomat Arya Daru yang Minta Kematian Suaminya Diusut Transparan
-
5 Universitas dengan Jurusan Marketing Terbaik di Singapura, Kampus Wapres Gibran Termasuk?
-
Duduk Perkara Konflik Eks Dosen UIN Malang dengan Sahara yang Viral, Sampai Diusir Warga?
-
Pakai Gamis Longgar Melulu, 3 Momen Perut Buncit Nissa Sabyan Jadi Sorotan
-
Kalender Jawa 29 September 2025: Rahasia Weton Senin Wage Agar Sukses Karir dan Asmara
-
Siapa Dian Hunafa? Dituding Bohong usai Pasang Badan soal Ijazah Gibran
-
Ramalan Zodiak 29 September 2025: Peluang, Tantangan, dan Nasihat Keuangan
-
Makna Lagu Enta Eih yang Diposting Tasya Farasya, Gambaran Sakit Hati Terdalam
-
Siapa Founder Spotify? Platformnya Ramai Ditinggalkan Musisi Internasional
-
Oase Literasi di Pesisir Tangerang: Lebih dari Sekadar Membaca, Ada Tawa dan Harapan!