Suara.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada kawasan Badui, pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, sepi wisatawan.
"Omzet pendapatan menurun drastis hingga 95 persen," ujar Yanti (48), salah seorang pedagang kerajinan di Kampung Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, dilansir laman Antara, Minggu (21/3/2021).
Bahkan, terkadang seharian tidak ada pembeli dan menyebabkan masyarakat Badui semakin terpukul.
Meskipun begitu, masyarakat Badui tidak patah semangat dan tetap menunggu pengunjung, sambil memajangn aneka kerajinan di depan bale rumahnya.
"Kami saat ini omzet pendapatan menurun drastis dibandingkan sebelum Kawalu dan pandemi COVID-19," kata Yanti
Hal ini diamini Jali (65), seorang pedagang warga Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak mengatakan sejak setahun terakhir ini omzet pendapatan menurun, terlebih bulan Kawalu dan pandemi Covid-19.
Perkampungan masyarakat Badui, dia menambahkan, tampak sepi dari wisatawan, sehingga berdampak terhadap perekonomian warga adat setempat.
Bahkan, pedagang yang berjualan di kawasan permukiman Badui bisa dihitung dengan jari tangan.
"Kami meski wisatawan sepi, namun tetap berjualan di bale rumah," katanya menjelaskan.
Baca Juga: Mulai Selasa Besok, Warga Bali Harus Pakai Endek
Ia mengatakan, para pedagang aneka kerajinan Badui itu di antaranya kain tenun, pakaian batik, kaos, tas koja, suvenir, golok, minuman jahe, gula aren, lomat, selendang, dan madu.
Produk kerajinan Badui itu dijual mulai Rp 10 ribu sampai Rp 350 ribu, dan sebagian besar pembelinya wisatawan.
"Jika wisatawan ke sini sepi tentu pendapatan juga menurun drastis dan terkadang tidak laku," katanya pula.
Tetua adat yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Saija mengaku bahwa saat ini permukiman Badui memang dilarang dikunjungi wisatawan, karena memasuki bulan Kawalu atau bulan larangan.
Sekitar 2.000 perajin Badui kini menghentikan kegiatan memproduksi kain tenun dan kerajinan lainnya, karena tidak ada wisatawan.
Berita Terkait
-
New Normal, Kawasan Wisata Badui Masih Ditutup untuk Umum
-
Kain Tenun Sengkang Jadi Tren, Ini Keunikan Kain Khas Sulawesi
-
Mereka yang Menangguk Untung di Tengah Wabah Corona
-
Denny Malik Desain Busana Siap Pakai dari Kain Pinawetengan, Banting Stir?
-
Ajang Pemilihan Putra Putri Tenun dan Songket Indonesia 2019 Indonesia
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
Terkini
-
Belajar Nyaman untuk Semua Siswa: Cara Sederhana yang Bisa Dipakai Besok
-
5 Sepatu Lokal Hitam untuk Anak SMP yang Awet Harga Rp100 Ribuan
-
Kawah Ratu di Taman Nasional: Petualangan Alam di Gunung Halimun Salak
-
Daftar Lengkap Harga Smartwatch Xiaomi Akhir Tahun 2025, Terbaru Ada Watch5
-
10 Menu Praktis dan Lezat untuk Malam Tahun Baru, Lengkap dengan Cara Membuatnya
-
40 Ucapan Selamat Tahun Baru yang Menyentuh, Penuh Makna, dan Inspiratif untuk Status Media Sosial
-
4 Rekomendasi Sepatu Boots Kulit Lokal Sekeren Dr. Martens, Kualitas Premium Wajib Dicoba
-
Anak Sering GTM? 7 Vitamin Penambah Nafsu Makan Terbaik Versi Dokter yang Wajib Dicoba!
-
5 Moisturizer Korea dengan Formula Brightening, Cocok untuk Budget Ibu Rumah Tangga
-
Apa Bedanya Vegan dan Vegetarian? Ini Penjelasannya, Jangan Sampai Keliru!