Suara.com - Sejak pertama kali diciptakan pada 1939, kulkas menjadi salah satu penemuan teknologi paling revolusioner dan penting untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan bantuan temperatur dingin, makanan dan minuman bisa dikonsumsi dan disimpan dalam jangka waktu yang jauh lebih panjang.
Setidaknya dengan teknologi kulkas dan freezer saat ini, ada beberapa bahan makanan tertentu yang bisa disimpan sampai satu tahun saat dibekukan. Tidak heran, kulkas pernah dijuluki ‘kotak ajaib’ di awal kemunculannya pada abad ke-20.
Meski hadir dengan segala kepraktisan dan kemudahan, bukan berarti kulkas cuma jadi tempat menyimpan dan mendinginkan makanan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan supaya kulkas bisa menyimpan semua bahan makanan dan minuman di rumah dengan efektif.
Pastikan juga agar kulkas tidak menjadi tempat bakteri berkembang biak dan memperburuk kualitas makanan di dalamnya. Untuk itu, Dekoruma memberikan enam cara untuk memaksimalkan kapasitas dan kualitas penyimpanan makanan dalam kulkas dan freezer.
1. Menjaga Kulkas dan Freezer dalam Suhu Optimalnya
Maksud dari fasilitas pendingin yang dimiliki kulkas adalah untuk memperlambat bertumbuhnya bakteri yang membuat makanan basi. Maka dari itu, produsen kulkas sudah menetapkan suhu optimal supaya makanan dan minuman tetap terjaga kualitasnya.
Untuk kulkas, suhu optimalnya adalah 4 derajat Celcius. Sementara, freezer akan bekerja paling optimal pada suhu -18 derajat Celcius. Setelah memastikan suhu kulkas dan freezer sudah optimal, baru Anda bisa fokus pada penataan dan penyimpanan.
2. Cermati Apakah Perlu Didinginkan atau Tidak
Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan pemilik kulkas adalah mendinginkan bahan-bahan makanan yang tidak perlu didinginkan. Ini hanya akan memenuhi membuang-buang ruang di dalam kulkas yang seharusnya bisa digunakan untuk menyimpan makanan lain.
Beberapa orang ada yang mendinginkan saus sambal, saus tomat, beragam jenis kacang, bumbu masakan, bawang-bawangan, sampai selai kacang atau selai hazelnut. Padahal, bahan-bahan ini tidak perlu didinginkan.
3. Memperhatikan Wadah Penyimpanan dengan Saksama
Idealnya, wadah penyimpanan makanan dan minuman di dalam kulkas harus kedap udara. Bila tidak, hawa dingin yang langsung mengenai makanan malah mempercepat pertumbuhan bakteri dan jamur. Begitu juga di freezer yang bisa menyebabkan freezer burn dan merusak cita rasa makanan.
Baca Juga: Cicipi Minuman Lalu Ditaruh Lagi ke Kulkas, Remaja Ini Bikin Publik Murka
Oleh karenanya, simpan makanan, terutama yang mentah, dalam kontainer kedap udara atau ziplock bag. Untuk kemudahan akses, wadah-wadah ini bisa transparan dan diberi label.
4. Mengenal Zona Dingin Kulkas
Meskipun sudah diatur suhu optimalnya, tetap saja ada beberapa area di dalam kulkas yang lebih dingin dari area yang lain. Misalnya bagian dalam kulkas jauh lebih dingin daripada bagian depan atau pintu. Dengan mengetahui zona-zona dingin ini, Anda bisa punya strategi tersendiri untuk mengatur barang-barang.
Untuk minuman kaleng, jus, susu, atau air mineral yang ingin dikonsumsi dingin, letakkan di bagian belakang kulkas. Telur juga sebenarnya lebih baik disimpan di area terdingin kulkas alih-alih di pintu kulkas. Sementara masakan sisa atau bahan makanan yang akan dikonsumsi dalam waktu dekat bisa ditaruh di zona yang lebih hangat.
5. Kuasai Teknik Penataan Kulkas yang Efisien
Kulkas dan freezer normalnya terdiri dari beberapa tingkatan laci dan rak yang didedikasikan untuk menyimpan jenis makanan dan minuman yang berbeda-beda. Ketika Anda sudah mengetahui zona dingin dan fungsi dari laci dan rak pada kulkas, Anda bisa menata kulkas berdasarkan jenis, fungsi, atau kelompok makanan.
Misalnya, susun kaleng dan botol minuman dalam posisi tidur daripada berdiri untuk menghemat ruang. Pastikan tidak menggabungkan sayur dan buah yang mengeluarkan gas etilena di laci bawah kulkas supaya tidak cepat busuk.
6. Tidak Menyimpan Muatan Terlalu Penuh dan Berat
Meski tampak besar dan mampu menampung banyak barang, sebisa mungkin jangan membuat kulkas menjadi terlalu penuh dan berat. Kulkas yang terlalu penuh justru memblokir sirkulasi udara yang optimal. Ini menyebabkan bakteri dan jamur jadi cepat bertumbuh dan makanan jadi cepat basi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Presiden Prabowo Usul Menu MBG Telur Ayam Diganti Telur Puyuh, Nutrisinya Lebih Oke Mana?
-
5 Manfaat Kolagen untuk Wajah, Rahasia Kulit Sehat dan Awet Muda
-
5 Sunscreen Murah yang Sudah BPOM untuk Ibu Rumah Tangga, Mulai Rp12 Ribuan
-
Diperingati Setiap 22 November, Ini Sejarah Hari Perhubungan Darat Nasional
-
7 Rekomendasi Lipstik Warna Natural untuk Anak Sekolah, Harga Mulai Rp9 Ribuan
-
5 Bedak Padat Lokal yang Bisa Menyamarkan Ketidaksempurnaan Kulit
-
Ramalan Zodiak 22 November 2025: Taurus Akan Berbuah Manis, Virgo Lembutlah Pada Pasangan
-
5 Shio Paling Beruntung 22 November 2025, Rezeki dan Asmara Beriringan
-
Dari Street Art Hingga Supercar Mahal: Intip Kolaborasi Lintas Dunia di Streetscape 2025
-
Wajib Coba! Tenya, Restoran Tempura Legendaris Jepang, Buka Gerai Kedua di Gandaria City