Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah melonggarkan rekomendasi perjalanan ke lebih dari 110 negara.
Dari ratusan negara itu, 61 di antaranya diturunkan dari peringkat Level 4, tertinggi yang tidak disarankan semua perjalanan untuk merekomendasikan perjalanan untuk individu yang divaksinasi penuh, menjadi Level 3 atau dipertimbangkan.
Sementara 50 negara dan wilayah lainnya telah diturunkan dari Level 2 menjadi Level 1, kata seorang juru bicara CDC.
Negara-negara dengan peringkat 1 yang dinilai berisiko rendah terhadap paparan Covid-19 beberapa di antaranya Singapura, Israel, Korea Selatan, Islandia, Belize, dan Albania.
Sementara beberapa negara yang berada di Level 3 adalah Prancis, Ekuador, Filipina, Afrika Selatan, Kanada, Meksiko, Rusia, Spanyol, Swiss, Turki, Ukraina, Honduras, Hongaria, dan Italia.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah memperbarui rekomendasinya untuk mencerminkan pembaruan metodologi baru-baru ini.
Tetapi memang tidak semua peringkat nehara direvisi karena faktor lain, termasuk ketersediaan penerbangan komersial, pembatasan masuknya warga negara AS, dan hambatan untuk mendapatkan hasil tes Covid dalam tiga hari.
CDC mengatakan perubahan itu terjadi setelah merevisi kriteria aturan kesehatan perjalanan. CDC juga merevisi peringkatnya untuk Amerika Serikat menjadi Level 3 dari Level 4.
Badan tersebut mengatakan kriteria baru untuk rekomendasi Level 4 dengan imbauan hindari semua perjalanan, telah berubah menjadi 500 kasus per 100.000 penduduk dari sebelumnya 100 kasus per 100.000 penduduk.
Baca Juga: Jadi Target Transfer Jose Mourinho di AS Roma, Ini Respons Granit Xhaka
Dikutip Channel News Asia, CDC berharap lebih banyak negara untuk mendapatkan peringkat perjalanan yang lebih rendah.
Negara-negara lain yang diturunkan ke Level 3 juga termasuk Honduras, Indonesia, Yordania, Libya, Panama, Polandia, Denmark dan Malaysia.
Banyak negara yang sekarang memiliki peringkat lebih rendah tetap berada dalam daftar negara yang dikenai pembatasan perjalanan oleh pemerintah AS, sebagian besar telah dikenai pembatasan sejak awal 2020.
Amerika Serikat melarang hampir semua warga negara non-AS yang dalam 14 hari sebelumnya berkunjung ke China, Inggris, Irlandia, India, Afrika Selatan, Brasil, Iran, dan 26 negara Schengen di Eropa tanpa kontrol perbatasan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam