Suara.com - Pandemi menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan, tak hanya di Indonesia tapi juga global. Meski begitu, hal ini diharapkan justru dijadikan peluang terbaik bagi mereka yang menekuni bidang desain.
National AMP Manager of LaSalle College Indonesia Alvira mengungkapkan, desainer selalu dituntut untuk berfikir kreatif atau out of the box. Mereka harus dapat memberikan dobrakan melalui inovasi, hingga menciptakan tren baru.
"Semua itu bisa didapatkan dan dilatih sejak mereka masih duduk di bangku universitas. Misalnya dengan mendapatkan pelatihan berupa praktik dengan presentase 80 persen serta pengayaan lewat materi teori 20 persen," jelas dia melalui siaran pers yang Suara.com terima, Selasa (15/6/2021).
Bebeda dengan kuliah konvensional lainnya, lanjut dia, mahasiswa bidang desain harus mendapatkan pengalaman yang sebenarnya melalui kerja karya nyata hampir di setiap mata kuliah dan semester.
Sehingga saat nanti lulus, mereka sudah siap saat masuk ke dunia perkerjaan yang sebenarnya.
"Sebagai salah satu kampus desain international di Indonesia Lasalle College Jakarta juga harus berfikir out of the box untuk mencari solusi agar semua mahasiswa dapat belajar semaksimal mungkin. Salah satunya ialah menyiapkan sistem pembelajaran yang sangat menarik," tambah dia.
Sistem pembelajaran tersebut dinamakan Hybrid-Flexible atau yang di sebut dengan Hy-Flex, di mana setiap siswa dan orang tua diberikan kebebasan menentukan sendiri apakah mereka mau mengikuti kelas secara virtual dari rumah masing-masing atau secara tatap muka di kampus.
Dengan sistem pembelajaran ini, kata Alvira, diharapkan semua mahasiswa di kampus ataupun dirumah dapat secara bersamaan berinteraksi dan mendapatkan pengajaran dari para pengajar di kampus.
Sebagai sekolah desain, LaSalle College Jakarta tidak hanya mengajarkan dasar dan teknik desain, namun juga mengembangkan bakat dan teknik yang dimiliki untuk lebih bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan yang berkembang dalam era industri kreatif.
Baca Juga: Sri Mulyani Ingatkan Ada Ancaman Kredit Macet di Depan Mata
"Kami juga membangun jiwa entrepreneur siswa, serta mampu bekerja di bidang-bidang usaha yang bahkan masih terdengar asing oleh telinga sebagian orang awam pada umunnya," tutup dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Asia Low-Carbon Buildings Transition Bantu Indonesia Wujudkan Bangunan Rendah Emisi
-
Ramai Siswa Keracunan, Bagaimana Cara Kerja SPPG Sediakan Menu MBG?
-
Apa Saja Bisnis Sherly Tjoanda, Perusahaan Tambang Nikelnya Disebut Beroperasi Ilegal
-
Sering Digunakan di Medsos, Apa Arti Sybau Dalam Bahasa Gaul?
-
Bukan Sekadar Daging Bakar: 3 Tips Bikin Pengalaman Makan Steak Makin Berkesan
-
Bloomberg New Economy Itu Apa? Jokowi Resmi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat
-
5 Parfum Pucelle Wangi Segar, Murah Meriah Buat Anak Sekolah!
-
4 Rekomendasi Moisturizer Glad2Glow untuk Kulit Bruntusan, Cuma Rp30 Ribuan Bikin Wajah Glowing
-
Ngidam dalam Pandangan Islam, Benarkah Tipu Daya Setan seperti Disebut Suami Kartika Putri?
-
Kulit Berjerawat Pakai Sunscreen Wardah Warna Apa? 3 Varian Ini Paling Aman dan Ramah di Kantong