Suara.com - Pandemi Covid-19 kini berdampak pada sektor pariwisata, termasuk bisnis perhotelan. Sejak tahun 2020, ketika pandemi awal melanda, tingkat hunian hotel menurun 27 persen, dari yang sebelumnya 67 persen di tahun 2019.
Dampak pandemi terhadap bisnis perhotelan ini diungkap oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT Hotel Indonesia Natour Dr. Christine Hutabarat. Dalam Dialog Produktif bertema Optimisme Pariwisata Di Tengah Pandemi, Rabu (23/6/2021), ia menyampaikan bahwa pihak hotel bersama dengan pemerintah terus melakukan koordinasi. Karena, baik pihak hotel maupun pemerintah, tidak bisa sendiri-sendiri dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini.
“Kita harus bekerja sama untuk optimis. Juga bagaimana kita dari pelaku industri pariwisata untuk konsisten menerapkan CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment) yang menjadi kunci kita dalam pelayanan pariwisata,” ungkapnya lebih lanjut.
Selain itu, ia menambahkan perlu edukasi kepada masyarakat terkait mematuhi protokol kesehatan di industri pariwisata.
Pada kesempatan yang sama, hal yang sama juga dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), Maulana Yusran. Ia mengatakan bahwa ada perbedaan peningkatan bisnis hotel dari sebelum pandemi dan masa pandemi.
“Sejak pandemi masuk dan melakukan PSBB, itulah awal mula penurunannya hotel. Kemudian ada peningkatan setelah ada kelonggaran PSBB, juga naik pertumbuhannya saat akhir tahun, weekend, dan cuti bersama sebesar 5-10 persen,” ungkapnya.
Mengingat protokol kesehatan sangatlah krusial dalam pariwisata, ia mengaku sangat khawatir jika ada hotel maupun restoran yang melanggar protokol kesehatan. Nama brand dipertaruhkan, karena ulasan dari setiap pengunjung menjadi kunci.
“Bisnis hotel dan restoran itu kita khawatir dengan brand dan konsumen kita. Jadi kalau kita melanggar sedikit, direview secara digital, habis sudah,” jelasnya.
Baca Juga: Pasangi Masker di Patung Penari Jathilan, Relawan Bantul Ajak Masyarakat Perketat Prokes
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Wanita Anti Air yang Stylish dan Tahan Lama
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
-
4 Rekomendasi Lulur untuk Calon Pengantin Wanita, Kulit Cerah dan Wangi di Hari Bahagia
-
5 Body Lotion dengan Glutathione Terbaik untuk Mencerahkan Kulit Kusam
-
5 Weton Paling Hoki di Desember 2025 Menurut Primbon Jawa, Siap-siap Banjir Rezeki
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
4 Face Oil Anti-Aging untuk Usia 40-an, Atasi Tekstur Kulit dan Flek Hitam