Suara.com - Berbagai kampanye mengenai cara pencegahan paparan Covid-19 hingga proses pengobatannya jika terinfeksi telah dilakukan pemerintah lewat berbagai media dan platform.
Akan tetapi, upaya itu akan percuma jika tidak diikuti dengan perilaku masyarakat. Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr. Hermawan Saputra mengatakan, masyarakat belum seluruhnya satu paham dalam pelaksanaan protokol kesehatan yang telah digaungkan sejak awal pandemi.
"Sebagian besar dari kita belum satu pemahaman kalau cara terbaik untuk memutus mata rantai virus ini adalah mencegah penularan. Cara terbaik mencegah penularan adalah mencegah agar tidak terjadi kerumunan. Caranya membatasi mobilitas, menjaga jarak, dan kalau terpaksa harus ke ruang publik maka menggunakan masker adalah cara perlindungan," papar Hermawan dalam dialog produktif Satgas Covid-19, Selasa (22/6/2021).
Sejak awal kampanye pencegahan Covid-19 yang digalakkan pemerintah merupakan gerakan 3M berupa memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Menurut Hermawan, jika pemerintah mau lebih sistematis seharusnya yang lebih dulu digabungkan ke masyarakat merupakan imbauan untuk menjauhi kerumunan.
"Karena bagaimanapun menghindari kerumunan otomatis menjauhkan transmisi. Cara menghindari kerumunan adalah menjaga jarak. Kalau terpaksa harus ada di ruang publik sebenarnya dengan menjaga jarak sudah relatif pada level keamanan," ucapnya.
Jika masyarakat tidak bisa membatasi mobilitas aktivitasnya dan terpaksa ada di ruang publik, barulah prokes 3M harus dijalankan sebagai tindakan personal awareness, lanjut Hermawan.
Belajar dari peristiwa tsunami Covid yang terjadi di India dua bulan lalu, menurut Hermawan, masyarakat Indonesia sebenarnya memiliki kemiripan dengan India. Kerumunan yang sempat terjadi di India akibat aktivitas keagamaan, sosial, dan politik jadi salah satu pemicu tsunami Covid ketika itu.
Begitu pula yang terjadi di Indonesia. Lonjakan kasus positif Covid yang terjadi pada periode Januari lalu disebut akibat peegerakan masyarakat yang meningkat selama perayaan Natal dan Tahun Baru. Begitu pula dengan yang terjadi hari ini.
"Karena kita juga ada suasana lebaran dan setelahnya. Oleh karena itu peristiwa ini memang seharusnya menjadi konsen kita, ada kejenuhan, di satu sisi tapi ada peristiwa sosial budaya dan keagamaan yang memicu," imbuh Hermawan.
Baca Juga: Wali Kota Batam Sebut Stok Vaksin Masih Banyak, Warga Tidak Perlu Berebut
Karenanya, ia mengingatkan agar pemerintah juga masyarakat sama-sama belajar dari tsunami Covid yang terjadi di India. Hermawan menyampaikan bahwa perlu konsistensi dari penerapan kebijakan dan imbauan perilaku.
Peran pemerintah yang terpenting juga untuk mengoptimalkan testing, tracing, dan treatment. Secara paralel juga, masyarakat bertugas diaiplin terapkan prokes 5M.
"Kalau ini berpadu dan kita lakukan sejak awal secara disiplin, sebetulnya bisa mengendalikan virus itu secara cepat. Vaksin sebenarnya solusi tambahan. Vaksin adalah harapan tetapi dalam pengendalian covid, bukanlah segala-galanya. Jadi perilaku yang menjadi andalan kita, karena negara kita bukan produsen utama vaksin," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!