Suara.com - Hoaks (hoax) bukan hanya membuat penerimanya mendapat informasi yang salah, tapi juga bisa mengancam nyawa. Seperti misalnya, hoaks tentang vaksin membuat orang enggan divaksinasi, yang akhirnya ia berisiko penyakit mematikan.
Apalagi di zaman serba digital ini penyebaran hoaks melalui internet dan media sosial sangat cepat, yang bahkan kerap lebih cepat dibanding berita benar yang beredar.
Lantas, apa pengertian hoaks dan apa saja jenis-jenis hoaks? Berikut pembahasannya mengutip buku saku 'Mengenal Hoaks' yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Siber Kreasi pada 2018.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks didefinisikan sebagai berita bohong. Sedangkan Merriam Webster mendefinisikan hoaks sebagai suatu tindakan yang membuat sesuatu yang salah atau tidak masuk akal dapat dipercaya atau diterima sebagai sesuatu yang benar.
Sehingga bisa disimpulkan hoaks adalah suatu berita atau informasi yang tidak benar yang dibuat seolah-olah benar sehingga dapat dipercaya oleh orang lain.
Sejarah hoaks
Kata hoaks sendiri pertama kali mulai populer digunakan pada pertengahan hingga akhir abad ke-18, berasal dari frasa hocus pocus yang merupakan istilah dalam dunia sulap menyulap.
Pada tahun 2017, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) melakukan survey terkait hoaks di Indonesia. Dari hasil survey tersebut dapat dilihat bahwa saluran penyebaran hoaks paling besar berasal dari Media Sosial serta Aplikasi Chatting, jauh lebih tinggi dibandingkan media.
Baca Juga: Cegah Remaja dari Hoaks Vaksin Covid-19 di Medsos, Begini Saran IDAI
Penyebaran lainnya seperti radio, media cetak, dan televisi. Hal ini memperlihatkan bahwa peran intermet dalam penyebaran hoaks ini sangatlah besar.
Survey tersebut juga mengungkapkan bahwa intensitas penerimaan hoaks dari para responden paling tinggi adalah setiap hari (44,3 persen dari responden). Ini dianggap temuan yang cukup mengkhawatirkan, karena bisa diartikan jika hoaks di Indonesia tersebar cukup masif.
Jenis-jenis hoaks
Informasi hoaks bisa muncul dalam beragam bentuk, seperti tulisan, gambar atau video. Berdasarkan survey Mastel (2017) hoaks yang paling sering diterima masyarakat Indonesia adalah dalam bentuk tulisan.
Sementara itu, berdasarkan topiknya, ternyata hoaks seputar isu sosial politik paling banyak diterima masyarakat, juga terkait SARA dan kesehatan.
Claire Wardle dari First Draft dalam project literasi media, mengelompokkan berita hoaks dalam 7 jenis sebagai berikut:
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
Terkini
-
Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Estetik di Tengah Salju, Siapa pun Bisa Coba!
-
Berapa Harga Siomay Adik Syahrini? Akui Comot Foto Chef Devina Hermawan, Kini Minta Maaf
-
Siapa Suami Chef Devina? Dampingi Istri dari IRT Hingga Jadi Koki Jutawan
-
Biodata dan Agama Guinandra Jatikusumo, Diisukan Cerai dari Putri Tanjung
-
Urutan Skincare Pria untuk Pemilik Kulit Berminyak, Lengkap dengan Rekomendasi Produknya
-
Disebut Penjual Siomay oleh Aisyahrani, Padahal Chef Devina Bukan Orang Sembarangan di Dunia Kuliner
-
4 Sumber Kekayaan Aisyahrani, Adik Syahrini yang Diduga Comot Foto Chef Devina
-
6 Shio dengan Arah Rumah Paling Menguntungkan Menurut Feng Shui
-
Jadwal Resmi TKA Gelombang November 2025: Ketentuan Mapel Wajib dan Pilihan
-
Kisah Cinta Azizah Salsha: Pisah dari Pratama Arhan, Kini Mesra dengan Petinggi Klub Bola