1. Satire atau parodi
Informasi yang dibuat untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang, biasanya disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi. Satir umumnya dibuat tanpa maksud untuk mengelabui orang yang melihatnya karena hanya bersifat sindiran.
Namun, bagi yang tidak memahami gaya bahasa ini dapat terkecoh dan menganggap informasi yang dilihatnya sebagai sebuah kebenaran, terutama ketika yang menyampaikannya tidak secara jelas menyatakan bahwa informasi tersebut satir.
2. Konten yang menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu. Biasanya informasi ditampilkan dengan menghilangkan konteksnya untuk menggiring persepsi publik agar sesuai dengan keinginan pembuat informasi tersebut.
3. Konten tiruan
Informasi yang dibuat mirip dengan aslinya dengan tujuan untuk mengelabui publik, seperti situs web yang dipalsukan agar pengunjungnya tertipu dan menganggap situs tersebut adalah situs aslinya.
4. Konten palsu
Konten baru yang 100 persen salah, sengaja dirancang dan dibuat untuk mengelabui pembacanya. Pembuatan konten palsu ini dapat dilatarbelakangi oleh berbagai tujuan, baik keuntungan finansial, propaganda, maupun kepentingan politik, sehingga berpotensi menyesatkan dan bahkan membahayakan masyarakat.
Baca Juga: Cegah Remaja dari Hoaks Vaksin Covid-19 di Medsos, Begini Saran IDAI
5. Koneksi yang salah
Ketika judul, gambar atau keterangan tidak mendukung konten yang sebenamya. Salah satu contohnya adalah metoda click bait, membuat judul atau gambar yang mengundang orang untuk mengklik tautan yang tersedia dengan bentuk yang provokatif, menarik dan sensasional, padahal kontennya sendiri tidak 'seheboh' judulnya.
6. Konten yang salah
Ketikan konten yang asli disampaikan dalam konteks yang salah, dimana sebuah informasi (tulisan, gambar atau video) yang benar ditempatkan dalam konteks yang tidak sesuai aslinya.
7. Konten yang dimanipulasi
Informasi yang asli dimanipulasi dengan tujuan menipu. Bisa jadi hanya sekedar iseng, tetapi bisa juga bertujuan untuk memprovokasi, menyebarkan propaganda, maupun untuk kepentingan politik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
Meyden Keturunan Apa? Menikah dengan Hengky Kurniawan Cuma Persiapan 3 Hari
-
Daerah Mana Saja yang Terancam Megathrust? BMKG Kembali Beri Peringatan Serius
-
Biodata dan Agama Kenny Austin, Diam-Diam Bakal Nikahi Amanda Manopo 10 Oktober?
-
Ini Wajah Baru Wisata Jakarta yang Serba Ada: Dari Liburan Keluarga hingga Pusat Gaya Hidup Urban
-
Dari Lego Hingga Perlawanan Digital: Kisah Dua Desainer Muda di Journey in Elysium Fashion Run!
-
Biodata dan Agama Aisyahrani, Adik Syahrini Diduga Pakai Foto Siomay Chef Devina Tanpa Izin
-
Jadwal Pencairan KJP Pasar Jaya dan Syarat Berkas yang Wajib Dibawa
-
Siapa Pacar Anya Geraldine Sekarang? Sang Mantan Kini Mesra dengan Azizah Salsha
-
Berapa Lama Masa Iddah Wanita? Azizah Salsha Sudah Mesra dengan Nadif Padahal Baru Seminggu Cerai
-
Apa Itu PBG? Begini Cara Mengurus dan Biayanya, Ternyata Cuma 50 Pondok Pesantren yang Punya PBG