Suara.com - Teman bukan hanya sekadar orang yang kita kenal. Bagi beberapa orang, teman bisa jadi lebih dari keluarga. Teman dapat menjadi tempat curhat berbagi kebahagiaan suka dan duka.
Banyak orang mendambakan teman dan persahabatan yang langgeng hingga tua. Berikut ini adalah manfaat memiliki pertemanan yang sehat menurut Counselor Touche Development Center, Farra Anisa Rahmania.
1. Bisa mengembangkan kemampuan sosial
Berteman dapat mengembangkan kemampuan sosial. Ketika kita memiliki teman berbeda daerah dan suku, secara otomatis kita bisa mengenal kultur yang berbeda. Dengan itu kita bisa mempelajari pelajaran tentang budaya masing-masing.
"Kalau kalian punya teman asal Sumatera yang kuliah di Jawa, kemungkinan besar kita punya teman dengan budaya yang berbeda. Jadi ini bisa menjadi adaptasi di tempat yang baru,” ungkap Farra Anisa saat berbicara dalam acara Go Out of Toxic Friendship Zone, Minggu (29/8/2021).
2. Meningkatkan kesejahteraan psikologis
Berteman bisa meningkatkan kesejahteraan psikologis dan menjadi support system. Memiliki jalinan perteman yang sehat dapat menjaga kesehatan mental kita.
"Ketika punya teman yang positif, pastinya itu bisa mendapatkan dukungan. Karena dalam psikologi, banyak penelitian mengatakan kalau kita punya dukungan sosial yang besar dari pertemanan, itu bisa meningkatkan kesejahteraan mental," ungkap Farra.
3. Meningkatkan kepuasan hidup
Kata Farra, memiliki pertemanan sehat juga bisa meningkatkan kepuasan hidup. Dengan memiliki teman yang bisa dipercaya dan diandalkan, dampaknya seseorang merasa lebih berarti di dalam kehidupan.
"Ketika memiliki teman yang bisa dipercaya, itu bisa membuat orang merasa dikelilingi oleh orang yang menghargainya, yang menganggap dirinya itu ada," katanya.
4. Meminimalisir perasaan kesepian
Memiliki teman juga bisa meminimalisir rasa kesepian. Jika seseorang memiliki kepribadian ekstrovert, tentu lebih mudah menjalin pertemanan. Sehingga dampaknya bisa terhindar dari rasa kesepian.
Baca Juga: 7 Potret Persahabatan BCL dan Dena Rachman, Suka Duka Selalu Bersama!
"Kalau orang tipenya ekstrovert, pasti hidupnya dipakai buat sosialisasi dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Mulai dari hangout sampai belajar bareng," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka
-
6 Fakta Kematian Remaja Perempuan di Mobil Tesla Milik Penyanyi D4vd
-
Profil dan Kekayaan Dony Oskaria, Ditunjuk Prabowo Jadi Plt Menteri BUMN
-
Ratu Tisha Anak Siapa? Dicopot Erick Thohir dari Komite PSSI