Suara.com - Tabir surya atau sunscreen sangat dibutuhkan untuk mencegah paparan sinar matahari terlalu banyak meresap ke kulit. Tetapi pemilihan sunscreen juga harus tepat. Ada dua jenis sunscreen yang tersedia yakni physical dan chemical.
Tim Medical Regenesis dr. Farrah Erman menjelaskan, physical sunscreen umumnya berwarna putih, yang mengandung titanium oxide dan zinc oxide.
"Bekerja dengan memantulkan radiasi UV. Karena bersifat fotostabil (stabil terhadap panas) dan direkomendasikan penggunaannya untuk anak," kata dokter Farrah dalam konferensi pers daring ROE Education, Jumat (3/9/2021).
Sedangkan chemical sunscreen umumnya berwarna menyerupai dasar bedak. Cara kerjanya adalah dengan menyerap radiasi UV dan mengubahnya menjadi panas. Kandungan kebanyakan terdiri dari avobenzone juga oxybenzone.
Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia termasuk daerah dengan pajanan matahari yang tinggi.
Kondisi itu, kata dokter Farrah, dapat menyebabkan penuaan dini, kulit terbakar, dan risiko kanker kulit. Oleh sebab itu, sangat diperlukan pemakaian sunscreen.
Sayangnya, masih ada salah persepsi di masyarakat terkait pemakaian sunscreen. Beberapa kesalahan umum terkait sunscreen di antaranya.
1. SPF Lebih dari 50 Lebih Baik
Dokter Farrah menjelaskan bahwa SPF 50 bisa menyerap sinar ultraviolet hingga 98 persen. Sementara di atasnya, SPF 100 juga tidak jauh berbeda, mampu memproteksi 99 persen sinar UV. Namun yang terpenting sebenarnya pemakaian ulang sunscreen setelah beberapa jam beraktivitas atau jika sering terpapar air.
2. Terlalu Sedikit Pakai Sunscreen
Sunscreen yang dioleskan terlalu tipis jadi tidak maksimal dalam memproteksi sinar UV. Sesuai anjuran dokter, pemakaian sunscreen paling tidak dua ruas jari tangan untuk diaplikasikan di wajah dan leher. Takaran yang sama juga bisa digunakan untuk pemakaian masing-masing di lengan, paha, dan betis.
Baca Juga: Studi: Paparan Sinar Matahari Tingkatkan Gairah Romatis Pasangan
3. Pencegahan Kanker Kulit Tidak Hanya dengan Sunscreen
Memakai pakaian panjang serta topi cukup melindungi kulit agar tidak terlalu sering terpapar sinar matahari.
4. Hanya Menggunakan Sunscreen
Sinar matahari sebenarnya juga bermanfaat bagi tubuh untuk membentuk vitamin D. Vitamin D terbentuk akibat paparan sinar UVB. Penggunaan sunscreen dengan SPF tinggi, perlu perpanjang waktu berjemur untuk mendapatkan penyerapan vitamin D yang adekuat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Gak Pake Mahal! 5 Rekomendasi Bedak Gatal Anti Jamur Mengandung Salicylic Acid
-
5 Urutan Skincare Malam dari Wardah untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
-
7 Rekomendasi Skincare Pria Alfamart yang Efektif Mengatasi Wajah Kusam
-
Adu Kekayaan Hendrar Prihadi dan Sarah Sadiqa: Mantan vs Kepala LKPP Baru
-
Ajang Manhattan Photo Competition 2025 Umumkan Para Fotografer Terbaik
-
Profil Khaby Lame: Dari Pekerja Pabrik ke Bintang TikTok Dunia
-
Sering Dibilang Redflag, Ini 5 Sifat Unik Gemini yang Bikin Penasaran
-
Wonderful Indonesia 2025: Branding Global, Investasi Lokal, dan Wisata Berkelanjutan
-
Link Download Surat Pernyataan PPPK Paruh Waktu Kemenag 2025, Wajib Dilampirkan!