Bisnis / Makro
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:39 WIB
Ilustrasi Rupiah. [Pixabay]
Baca 10 detik
  • Likuiditas perekonomian (M2) November 2025 tumbuh 8,3 persen (yoy), meningkat dari Oktober 2025 yang 7,7 persen.
  • Peningkatan M2 didorong oleh pertumbuhan signifikan uang beredar sempit (M1) sebesar 11,4 persen (yoy) dan uang kuasi 5,9 persen.
  • Fungsi intermediasi membaik, ditandai penyaluran kredit perbankan tumbuh 7,9 persen (yoy) pada November 2025.

Suara.com - Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2025 tumbuh lebih tinggi.

Hal itu terlihat dengan pertumbuhan M2 pada November 2025 sebesar 8,3 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Ramdan Denny, mengatakan, angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Oktober 2025 sebesar 7,7 persen (yoy). Sehingga, tercatat sebesar Rp9.891,6 triliun. 

"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 11,4 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,9 persen (yoy)," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Peningkatan tersebut terutama didorong oleh akselerasi uang beredar sempit (M1) yang tumbuh cukup kuat.

Pada November 2025, M1 tercatat tumbuh 11,4 persen (yoy), mencerminkan aktivitas transaksi masyarakat dan dunia usaha yang masih terjaga.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny di Gedung BI, Jumat (7/11/2025). [Suara.com/Rina]

Selain itu, uang kuasi juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,9 persen (yoy).

Sementara itu, perkembangan M2 pada November 2025 terutama dipengaruhi oleh tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) dan perkembangan penyaluran kredit. 

Tagihan bersih kepada Pempus tumbuh sebesar 8,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 5,4 persen (yoy). 

Baca Juga: Bank Indonesia Bongkar Penyaluran Kredit Makin Seret, Apa Alasannya?

“Perkembangan M2 pada November 2025 terutama dipengaruhi oleh tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) dan perkembangan penyaluran kredit," tandasnya.

Di sisi lain, fungsi intermediasi perbankan juga menunjukkan perbaikan.

Penyaluran kredit pada November 2025 tumbuh 7,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 7,0 persen (yoy).

Penyaluran kredit pada November 2025 tumbuh sebesar 7,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Oktober 2025 sebesar 7,0 persen (yoy).

Adapun, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 9,7 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 10,4 persen (yoy).

Load More