Bisnis / Energi
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:04 WIB
Pertamina Patra Niaga (PPN). [Ist]
Baca 10 detik
  • PT Pertamina Patra Niaga siap melaksanakan arahan holding mengenai merger dengan PIS dan KPI.
  • Integrasi ketiga anak perusahaan Pertamina tersebut ditargetkan akan selesai paling lambat 1 Januari 2026.
  • Merger ini bertujuan menjawab tantangan global dan mempercepat proses pengambilan keputusan strategis perusahaan.

Suara.com - PT Pertamina Patra Niaga (PPN) menyatakan kesiapannya untuk mematuhi arahan holding terkait rencana penggabungan usaha atau merger  bersama Pertamina International Shipping (PIS) dan Kilang Pertamina Internasional (KPI). 

Proses integrasi ketiga anak perusahaan ditargetkan rampung pada 1 Januari 2026.

Corporate Secretary PPN, Roberth MV Dumatubun, mengatakan, pihaknya akan menjalankan proses persiapan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. 

"Persiapan tetap kami jalani bagaimana itu ditentukan. Kami ikut arahan saja dari holding seperti apa nantinya, tapi secara paralel kami siapkan secara operasional," kata  Roberth di Jakarta dikutip, Selasa (23/12/2025). 

Bagi PPN, merger merupakan hal yang umum terjadi. Roberth menyebut hal itu sebagai langkah strategis. 

"Ini sebenarnya sudah common dilakukan. Jadi nanti antara KPI sebagian PIS ada merger dan spin-off. KPI nanti bentuknya merger, kalau sebagian PIS itu bentuknya spin-off," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengatakan Merger ketiga anak perusahaan sudah masuk dalam tahap finalisasi. 

Pihak Pertamina juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Danantara.

"Sekarang kami sedang tahap finalisasi, nanti kita akan laporkan ke Danantara untuk mendapatkan persetujuannya. Kami sih, kejarnya mudah-mudahan per 1 Januari 2026 sudah terlaksana," kata Simon pada 11 November lalu. 

Baca Juga: Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery

Disebutnya upaya merger untuk menjawab tantangan global, sekaligus memperlancar proses pengambilan keputusan. 

"Tentunya supaya lebih banyak manfaat ya. Tentunya ada tantangan di luar, kondisi global juga banyak challenges. Jadi salah satu upaya kami untuk tetap meningkatkan performa perusahaan," ujarnya.

Load More