- PT Pertamina Patra Niaga siap melaksanakan arahan holding mengenai merger dengan PIS dan KPI.
- Integrasi ketiga anak perusahaan Pertamina tersebut ditargetkan akan selesai paling lambat 1 Januari 2026.
- Merger ini bertujuan menjawab tantangan global dan mempercepat proses pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Suara.com - PT Pertamina Patra Niaga (PPN) menyatakan kesiapannya untuk mematuhi arahan holding terkait rencana penggabungan usaha atau merger bersama Pertamina International Shipping (PIS) dan Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Proses integrasi ketiga anak perusahaan ditargetkan rampung pada 1 Januari 2026.
Corporate Secretary PPN, Roberth MV Dumatubun, mengatakan, pihaknya akan menjalankan proses persiapan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
"Persiapan tetap kami jalani bagaimana itu ditentukan. Kami ikut arahan saja dari holding seperti apa nantinya, tapi secara paralel kami siapkan secara operasional," kata Roberth di Jakarta dikutip, Selasa (23/12/2025).
Bagi PPN, merger merupakan hal yang umum terjadi. Roberth menyebut hal itu sebagai langkah strategis.
"Ini sebenarnya sudah common dilakukan. Jadi nanti antara KPI sebagian PIS ada merger dan spin-off. KPI nanti bentuknya merger, kalau sebagian PIS itu bentuknya spin-off," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengatakan Merger ketiga anak perusahaan sudah masuk dalam tahap finalisasi.
Pihak Pertamina juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Danantara.
"Sekarang kami sedang tahap finalisasi, nanti kita akan laporkan ke Danantara untuk mendapatkan persetujuannya. Kami sih, kejarnya mudah-mudahan per 1 Januari 2026 sudah terlaksana," kata Simon pada 11 November lalu.
Baca Juga: Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
Disebutnya upaya merger untuk menjawab tantangan global, sekaligus memperlancar proses pengambilan keputusan.
"Tentunya supaya lebih banyak manfaat ya. Tentunya ada tantangan di luar, kondisi global juga banyak challenges. Jadi salah satu upaya kami untuk tetap meningkatkan performa perusahaan," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Saham GOTO: Saham Diburu Asing, Kabar Terbaru Merger Grab, dan Isu Pergantian CEO
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Merger 3 Anak Perusahaan Pertamina, Ditargetkan Rampung 1 Januari 2026
-
Direktur Legal GOTO Ikut Memanaskan Isu Merger dengan Grab
-
Bos Pertamina Patra Niaga Cek Kualitas BBM di Yogyakarta, Begini Hasilnya
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Geliat Properti Akhir Tahun: Strategi 'Kota Terintegrasi' dan Akses Tol Jadi Magnet Baru
-
AS Incar Mineral Kritis Indonesia demi Diskon Tarif Ekspor Sawit dan Kopi
-
Obral Insentif! ESDM Lelang 8 Blok Migas Tahap III: Ada 'Raksasa' Papua 15 Miliar Barel
-
'Uang Nganggur' di Bank Tembus Rp2.509,4 triliun, OJK Ungkap Penyebabnya
-
DOOH, NINE dan INSP Resmi Lepas Gembok, Saham Bakrie Kena Suspend
-
Pernyataaan Trump Tekan Harga Minyak Dunia
-
Airlangga: Kesepakatan Tarif AS Hampir Rampung, PrabowoTrump Bakal Teken Perjanjian
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
Melantai di Bursa, Saham SUPA Meroket 93% dalam Tiga Hari Perdagangan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan